Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Per September 2018, Penjualan Lahan Kawasan Industri Capai 114,5 Hektare

Hingga September 2018, penjualan lahan kawasan industri di Indonesia baru mencapai 114,5 hektare. Angka ini setara dengan 55% dari total penjualan lahan sepanjang 2017.
Aktivitas karyawan di pabrik karoseri truk di kawasan industri Bukit Indah City, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (13/2). /Bisnis.com-NH
Aktivitas karyawan di pabrik karoseri truk di kawasan industri Bukit Indah City, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (13/2). /Bisnis.com-NH

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan lahan kawasan industri di sekitar Jabodetabek mencapai 114,5 hektare pada periode Januari-September 2018, atau baru 55% dari total penjualan lahan sepanjang 2017.

Namun, penjualan lahan sepanjang 2018 tetap diproyeksi meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), transaksi lahan kawasan industri di sekitar Jabodetabek pada kuartal III/2018 mencapai 46,5 hektare (ha). Penjualan yang sebagian disumbang oleh Kawasan Industri (KI) Modern Cikande tersebut membuat akumulasi penjualan pada kuartal I/2018 hingga kuartal III/2018 mencapai 114,5 ha.
 
Penjualan lahan di Cikande, Kabupaten Serang, Banten hingga kuartal III/2018 mencapai 22,6 ha, yang terdiri dari 10 transaksi. Transaksi terbesar berasal dari industri pengolahan logam, diikuti oleh industri elektronika, kimia, dan logistik yang memiliki skala lebih kecil.
 
Selain di Cikande, penjualan lain dicatatkan KI Suryacipta di Karawang, Jawa Barat (Jabar). Setelah mencatatkan penjualan besar pada 2016, KI tersebut menjual 22,6 ha lahan pada kuartal III/2018 kepada perusahaan alat rumah tangga asal Korea Selatan (Korsel).
 
Karawang New Industri City (KNIC) turut mencatatkan penjualan 3,5 ha lahan kepada industri komponen otomotif asal Jepang dan perusahaan biomedis asal Taiwan. Hal tersebut membuat total transaksi di Karawang pada periode tersebut 2018 mencapai 15,6 ha, menurun 40% dari capaian kuartal sebelumnya.
 
Selain itu, tiga KI di Bekasi, Jabar membukukan penjualan lahan 5,74 ha yang terdiri atas 2 ha di Bekasi Fajar; 0,7 ha di Jababeka; dan 2,04 ha di Grand International Industrial City. Catatan tersebut menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 24,9 ha.
 
Direktur Perwilayahan Industri Kemenperin Ignatius Warsito menjelaskan catatan penjualan besar di Cikande didorong oleh telah padatnya industri di Jabar. Hal tersebut mendorong investor dan industri eksisting di Jabar melirik kawasan Banten.
 
"Kemudian pengembang swasta di Jawa yang terakhir berdiri di Cikande promosinya sangat progresif. Banyak investor yang menarik [industrinya] ke Banten setelah Jabar [industrinya] makin penuh, makanya penjualan lahan banyak dikontribusikan Banten," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (28/02/2019).
 
Warsito menjelaskan penjualan lahan pada kuartal IV/2018 meningkat seiring masuknya investasi dari China, Jepang, dan Korsel di beberapa kawasan industri. Salah satunya adalah pembangunan pabrik Lotte Chemicals di Cilegon, Banten.
 
Peningkatan penjualan pada kuartal IV/2018 membuat Kemenperin optimistis penjualan sepanjang 2018 akan meningkat dibandingkan realisasi 2017, meskipun penjualan hingga September 2018 baru mencapai 55% dari total penjualan pada 2017.
 
Kemenperin menyampaikan meskipun penjualan lahan di sekitar Jabodetabek meningkat, penyebaran KI kini telah berkembang di luar Jawa. Hal tersebut sejalan dengan instruksi presiden untuk membuat industri menjadi Indonesia Sentris.
 
Kemenperin mencatat luas kawasan industri pada 2014 mencapai 36.295 ha. Jumlahnya meningkat 64,67% pada 2018 menjadi 59.767 ha.
 
Peningkatan luas tersebut disertai peningkatan sebaran KI di luar Jawa, di mana pada 2014 masih sekitar 28,01% dan menjadi 42,42% pada 2018.
 
Luasnya ketersediaan lahan di luar Jawa dinilai sebagai faktor utama berkembangnya KI di wilayah tersebut. Warsito menjelaskan potensi lahan untuk KI di luar Jawa berkisar 1.000–3.000 ha.
 
"Faktor utamanya memang dengan adanya UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, percepatan pemerataan industri dengan adanya infrastruktur pendukung baik di Trans Sumatra, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi, dan Trans Papua. Teman-teman investor itu sudah sadar untuk melirik ke luar Jawa," ungkapnya.

Untuk target penjualan lahan KI pada tahun ini, Kemenperin mengaku akan lebih dulu berkonsolidasi dengan para pengelola KI. Namun, Warsito optimistis angkanya bakal bertumbuh.
 
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menjelaskan kebijakan yang kondusif untuk investasi dapat mendorong penjualan lahan KI.
 
"Tentu tergantung dengan adanya tax holiday, [penjualan lahan KI] itu akan meningkat. Investasi kan berarti membutuhkan lahan," ucapnya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper