Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR: Rapor Merah Asuransi Jiwa, Risiko Penurunan Makin Besar

Berita mengenai indikator kinerja industri asuransi jiwa serta risiko penurunan target makroekonomi menjadi topik utama media massa hari ini, Kamis (28/2/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai indikator kinerja industri asuransi jiwa serta risiko penurunan target makroekonomi menjadi topik utama media massa hari ini, Kamis (28/2/2019).

Berikut ringkasan sejumlah berita yang menjadi topik utama hari ini:

 Rapor Merah Asuransi Jiwa. Industri asuransi jiwa mencatatkan rapor merah pada 2018 karena hampir seluruh indikator kinerjanya kompak turun secara tahunan atau merupakan yang terburuk dalam 5 tahun terakhir. (Bisnis Indonesia)

Risiko Penurunan Makin Besar. Gejolak perekonomian global yang tak berkesudahan membuat risiko penurunan atas target makroekonomi dalam APBN 2019 menjadi makin besar. (Bisnis Indonesia)

Bank Pasang Strategi. Bank mulai memasang strategi untuk menjual Sukuk Ritel (SR) 011 dengan menyasar sejumlah nasabah existing. Selain itu, bank membidik nasabah milenial untuk investasi di surat berharga tersebut. (Bisnis Indonesia)

Februari Berpotensi Deflasi. Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) awal Februari lalu bakal memangkas indeks harga konsumen sehingga terjadi deflasi. Selain harga BBM, penurunan harga pangan juga ikut memicu deflasi Februari 2019 yang data resminya akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (1/3) esok. (Kontan)

Pengusaha Menunggu Super Deduction Tax. Pengusaha menunggu komitmen pemerintah merealisasikan janji untuk memberikan insentif super deduction tax. Insentif diharapkan bisa mendukung upaya pengusaha untuk meningkatkan daya saing industri domestik dalam memasuki era industri 4.0. Pada era itu, perekonomian akan menghadapi perubahan yang begitu cepat khususnya disebabkan perkembangan teknologi. (Kontan)

Pekerjaan Besar Ungkit Kinerja Ekspor Indonesia. Kinerja ekspor Indonesia masih sulit mencatatkan kenaikan. Lemahnya kinerja ekspor berimbas terhadap neraca dagang yang defisit hingga US$ 1,16 miliar pada Januari 2019. Angka defisit ini melonjak 53,38% dibanding periode 2018. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper