Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN 56 GW Infrastruktur Pembangkit Listrik, Proyek Apa yang Disesuaikan?

Dokumen RUPTL PT PLN (Persero) 2019-2028 mencatat terdapat penambahan infrastruktur pembangkit tenaga listrik sebesar 56.395 MW.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Dokumen RUPTL PT PLN (Persero) 2019-2028 mencatat terdapat penambahan infrastruktur pembangkit tenaga listrik sebesar 56.395 MW.

Membandingkan dengan RUPTL 2018—2027 dengan rencana pembangunan pembangkit 56.024 MW, maka terdapat penambahan hampir 4,000 MW pembangkit.

Adapun dalam data RUPTL 2019—2028, terdapat sejumlah proyek yang mengalami penyesuaian masa operasional. Untuk pembangkit di regional Sumatera, Proyek PLTGU Sumbagut Wellhead dengan total kapasitas 800 MW mengalami pemunduran operasional dari semula 2020 menjadi bertahap 2022, 2024,2028. Sebaliknya, dengan  PLTGU Sumbagselteng wellhead kapasitas 300 MW bisa dimajukan pada 2023 dari rencana semula pada 2026.

Selain itu, untuk regional Sumatera, sejumlah PLTMG juga digantikan dengan pembangkit EBT, yakni PLTMG Sabang, PLTMG Sinabang1, serta Sinabang2—3. Di sisi lain 7 proyek baru ditambahkan untuk masuk dalam RUPTL wilayah Sumatera, beberapa diantaranya PLTP penugasan kepada PLN, yakni Kepahiyang, Danau Ranau, Ulubelu, serta Lumut Balai.

Selanjutnya untuk wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, proyek PLTGU Madura dengan kapasitas 450 MW dimundurkan jadwal COD-nya dari smeula 2023 menjadi 2024. Sementara 10 proyek baru ditambahkan masuk ke RUPTL diantaranya untk menurunkan BPP dan meningkatkan EBT serta WKP yang merupakan penugasan kepada PLN.

Proyek regional Kalimantan terdapat PLTU Kalbar3 dengan kapasitas 2X100MW yang mengalami penyesuaian COD dari semula 2023-2024 menjadi 2024—2025. Di sisi lain terdapat 30 proyek tambahan baru yang dimasukkan. Regional Sulawesi, PLTU Sulbagut dan  sebesar 30 MW jadwal COD masih sesuai yakni hingga 2023, dan 31 proyek tambahan.

Regional Maluku dan Papua mencatat, PLTMG Ambon  sebesar 50 MW bisa dipercepat menjadi 2021—2022 dari semula 2024 serta PLTU Sorong 3 sebesar 50 MW dari semula 2024 menjadi 2023. Sementara PLTMG jayapura 2 dan PLTMG Jayapura3 masing-masing sebesar 50 MW mundur COD-nya pada 2025 dan 2028 dari sebelumnya 2022 dan 2025. Sebagai tambahan 20 proyek baru dimasukkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper