Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta 3.000 Balai Latihan Kerja di Pesantren

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyanggupi permintaan Jokowi. BLK komunitas diperkirakan bisa mendidik100.000 orang setiap tahun.
Presiden Joko Widodo (kanan) menuntun Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Maimoen Zubair (tengah) saat menghadiri acara Sarang Berzikir Untuk Indonesia Maju di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019). Presiden Jokowi meminta Kementerian Ketenagakerjaan membangun 3.000 unit Balai Latihan Kerja komunitas di pesantren./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) menuntun Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Maimoen Zubair (tengah) saat menghadiri acara Sarang Berzikir Untuk Indonesia Maju di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019). Presiden Jokowi meminta Kementerian Ketenagakerjaan membangun 3.000 unit Balai Latihan Kerja komunitas di pesantren./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Ketenagakerjaan menyanggupi permintaan Presiden Joko Widodo untuk membangun Balai Latihan Kerja komunitas untuk pesantren minimal 3.000 unit pada tahun depan. 

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan tujuan dari pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas di pesantren untuk memperkuat skill dan meningkatkan akses di kalangan santri dan juga masyarakat sekitar. 

"Insyaallah kami siap untuk tahun depan ada minimal 3.000 BLK. Tahun ini akan ada 1.000 BLK, tiap titiknya ada 100 peserta dan anggaran untuk 1.000 BLK ini Rp1 triliun," ujarnya, Rabu (20/2/2019). 

Kontribusi BLK komunitas ini sekitar 100.000 orang untuk pengembangan skill terutama di angkatan kerja dalam kurun waktu setahun. 

"BLK komunitas ini kan banyak enggak hanya pesantren tapi ada di kementerian," kata Hanif.

Adapun kejuruan pelatihan yang akan diimplementasikan pada BLK Komunitas pada tahun ini meliputi kejuruan teknik otomotif (teknik sepeda motor), kejuruan teknik las, pengolahan hasil pertanian, pengolahan hasil perikanan, kejuruan woodworking, kejuruan teknologi informasi dan komunikasi, kejuruan menjahit, kejuruan refrigeration dan teknik listrik, kejuruan industri kreatif, dan kejuruan bahasa.

"Tentu BLK sebelumnya yang ada 125 BLK itu kami evaluasi manfaat dan kejuruannya lebih tepat seperti apa. Meningkatkan relevansi input melalui BLK komunitas ini dengan kebutuhan pasar kerja dan wirausaha," ucapnya. 

Agar lulusan BLK ini diterima oleh dunia usaha, pemerintah akan sambungkan dengan jejaring kalangan usaha yang ada di daerah itu. 

Di samping itu, diharapkan agar lulusan dari BLK komunitas ini dapat memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri serta mendorong masyarakat Indonesia untuk berwirausaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper