Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu dengan Para Kyai se-Jadetabek, Jokowi Berkomitmen Majukan Ekonomi Syariah

Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk memajukan ekonomi syariah jika dilihat dari besarnya jumlah penduduk yang beragama Islam.
Presiden Joko Widodo/ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo/ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk memajukan ekonomi syariah jika dilihat dari besarnya jumlah penduduk yang beragama Islam.

Hal tersebut dikemukakan Presiden Jokowi di depan 411 para kyai/habib se-Jadetabek di Istana Negara. Jokowi mengungkapkan sangat diperlukan komitmen yang kuat untuk mewujudkan rencana tersebut.

“Saya melihat Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, tapi ekonomi syariah kita baru 5%. Malaysia 23%, Saudi 51%, Uni Emirat 19%. Ini ada sesuatu yang harus kita benahi dan perbaiki,” katanya, Kamis (7/2/2019).

Jokowi mengungkapkan komitmen untuk memajukan ekonomi syariah di Indonesia ditunjukkan dengan pelantikan dirinya sebagai Ketua Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). Padahal, di beberapa negara, ujarnya, jabatan Ketua KNKS dijabat oleh pejabat setingkat menteri.

Namun, karena dia menilai perkembangan ekonomi syariah masih memerlukan perhatian dan fokus ekstra, maka Jokowi meminta jabatan itu diberikan kepadanya. Setelah fondasi ekonomi syariah terbentuk, dia pun akan memberikan jabatan tersebut kepada menteri terkait.

“Saya ingin tahu tantangannya, di mana problemnya, di mana saya ingin tahu. Udah saya ketuai sendiri [KNKS]. Namun tidak gampang, ada banyak hal yang harus kita luruskan,” tambahnya.

Selain itu, beberapa konsep dan implementasi ekonomi syariah juga sudah bisa dirasakan oleh para santri dan masyarakat luas dengan adanya bank wakaf wikro. Berdasarkan evaluasinya, masyarakat yang tinggal di sekitar pondok pesantren sudah bisa memanfaatkan program ini dan sukses meningkatkan skala usahanya.

“Tahun ini juga akan dibangun balai latihan kerja khusus pondok. Baru 1.000, namun itu sudah banyak. Bangunan plus isinya. Misalnya pondok ingin skill garmen ya kita sediakan pelatihan garmen. Ada pondok ingin IT [information technology] ya siapkan peralatan yang berhubungan dengan IT. Kalau 1.000 nanti dievaluasi sudah bener ya, 28 ponpes [pondok pesantren] di seluruh Tanah Air akan kita sasar,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper