Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Akan Tambah Porsi Pembangkit dari Energi Terbarukan

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan menurunkan porsi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dalam bauran energi 2019 menjadi 4,73% dibandingkan dengan tahun lalu 5,98%.
Pengunjung beraktivitas di dekat turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap, di Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Abdullah Azzam
Pengunjung beraktivitas di dekat turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap, di Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan menurunkan porsi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dalam bauran energi 2019 menjadi 4,73% dibandingkan dengan tahun lalu 5,98%.

Penurunan porsi pembangkit berbahan bakar Solar itu akan diimbangi dengan pengoptimalan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) dan pembangkit dari energi baru terbarukan.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengungkapkan bahwa target penambahan kapasitas pembangkit hijau pada tahun ini sebesar 763 megawatt (MW) atau hampir dua kali lipat dari realisasi pada 2018 di kisaran 400 MW.

Syofvi menyebut bahwa PLN telah menyerahkan Rencana Umum Penyediaan Listrik (RUPTL) 2019—2028 kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan. PLN pun harus merevisi biaya pokok produksi (BPP) listrik, termasuk juga rencana menambah investasi untuk pembangkit energi terbarukan.

“Porsi EBT [energi baru terbarukan] juga harus naik setelah 2025. Pada 2026—2028, [kapasitas pembangkit dari energi terbarukan] harus naik lagi. Karena kalau sampai 2025,  [target bauran energi terbarukan] tetap komitmen 23%,” ungkapnya, Selasa (5/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper