Bisnis.com, JAKARTA -- Siapa bilang properti hanya milik kaum adam dan butuh modal besar untuk menjalankannya. Bisnis properti nyatanya juga bisa dijalankan para perempuan, bahkan emak-emak sekalipun jika tahu ilmu dan dijalankan dengan bersungguh-sungguh.
Sariningsih salah satunya, seorang ibu rumah tangga dengan satu putra ini berhasil mengembangkan bisnis properti dengan modal terbatas. Dia bahkan mengawali bisnisnya dengan memaksimalkan keuangan pribadi dan berhasil membeli rumah tanpa KPR.
Semua kisah perjalanannya dalam menjalankan bisnis properti diulas secara lengkap dan jelas dalam buku “Perempuan Bisa Bisnis Properti, Based on True Story” yang diterbitkan Yellow dalam bentuk hard cover berwarna hijau sedangkan cetakan kedua berwarna putih. Dengan latar belakang foto penulis yang mengenakan baju dan hijab syar’i berwarna coklat senada.
Dalam buku tersebut, Sari menulisnya dengan gaya tutur dan bahasa sederhana yang ringan sehingga mudah dipahami oleh awam dan kaum perempuan yang sama sekali tidak memiliki gambaran mengenai bisnis properti.
Dia mengupas tuntas kisah dan kiat-kiatnya tersebut secara runut dengan sentuhan khas wanita yang dibagi dalam 11 bab. Pada bab pertama, wanita kelahiran Semarang, Februari 1989 ini memulainya dengan 9 alasan perempuan berbisnis properti.
Bab ini sengaja dibuat untuk lebih memancing kaum hawa terjun ke dunia properti. Sebab, faktanya dari 100 tokoh yang berpengaruh dalam dunia bisnis properti, hanya ada 4 toko perempuan yang turut ambil bagian dalam bisnis properti.
Padahal, properti sangat tepat dijalankan perempuan karena waktunya yang lebih santai. Dalam bab ini dijelaskan bahwa bisnis properti ini hanya perlu disepakati di awal selebihnya hampir semua pekerjaan bisa didelegasikan ke pihak lain.
Di akhir bab, Sari membuat satu halaman khusus yang harus diisi oleh pembaca mengenai alasannya menjalankan bisnis properti. Selain ini, dia menambah bonus kuis berbentuk pilihan ganda untuk menentukan apakah pembacanya merupakan calon pebisnis properti atau tidak.
Bab awal ini menentukan perjalanan di bab-bab selanjutnya. Jika sudah memiliki alasan dan tekad kuat berbisnis properti ditambah kecocokan sebagai seorang calon properti, pembaca dapat melanjutkan bab selanjutnya, yaitu mengenai 7 mental yang harus disiapkan jika ingin menjadi pengusaha properti.
Dalam bab dua ini, Sari mengisahkan keberanian mentalnya saat pertama memulai bisnis properti, yang dia sebut sebagai Mental 7B yaitu Berani Action, Berani Ambil Risiko, Berani Investasi, Berrani Diarahkan, Berani Gagal, Berani Networking, dan Berpikir Positif atas Keyakinan.
Kemudian pada bab selanjutnya, Sari menuliskan hal-hal detail mengenai bisnis property yang selama ini kurang dipahami oleh masyarakat. Bentuknya pun macam-macam mulai dari ilustrasi dan contoh surat-menyurat, legalitas, dan perpajakan, hitung-hitungan harga dan biaya, hingga berbentuk Tanya jawab.
Sari pun banyak memberikan bonus tambahan baik berupa table, quiz, maupun pertanyaan yang bisa diisi sebagai pemantik semangat dan komitmen dalam menjalakan peluang bisnis properti.
Secara keseluruhan buku ini sangat layak dimiliki oleh perempuan atau emak-emak yang ingin menjalankan bisnis properti atau hanya sekadar ingin memiliki rumah tanpa KPR. Berbagai informasi yang dikemas dalam bahasa yang ringan, mudah dipahami, ditambah dengan ilustrasi membuatnya layak menjadi bahan referensi perempuan yang ingin memulai bisnis properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
