Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBIHP Kemenperin Ciptakan Alat Pantau Kualitas Udara

Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP), unit pelaksana teknis di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian (BPPI) menciptakan alat pemantau kualitas udara, Digital Impinger.
Ilustrasi Polusi udara/ANTARA-Galih Pradipta
Ilustrasi Polusi udara/ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP), unit pelaksana teknis di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian (BPPI Kemenperin) menciptakan alat pemantau kualitas udara, Digital Impinger.

Kepala BPPI Kemenperin Ngakan Timur Antara menjelaskan, alat tersebut dikembangkan oleh BBIHP Makassar untuk pemantauan kualitas udara ambien.

Udara ambien sendiri merupakan udara bebas pada lapisan troposfir yang memengaruhi kesehatan manusia dan unsur lingkungan hidup lain.

Ngakan menjelaskan alat tersebut penting untuk dikembangkan karena dapat digunakan industri untuk memantau dan mengendalikan pencemaran udara.

Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan program pemerintah untuk kembangkan circular economy.

"Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat terutama dalam bidang elektronika dan internet. Kami juga mendorong perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia untuk menerapkan standar industri hijau," ujar Ngakan pada Sabtu (12/01/2019) dalam keterangan resmi.

Digital Impinger merupakan alat berbasis internet of things (IoT) yang dapat merekam data kandungan NH3, O3, H2S, dan CO di udara. Alat tersebut menurut Ngakan dapat dioperasikan menggunakan gawai pintar.

Penerapan teknologi dalam pemantauan kualitas udara menurutnya membuat data yang terekam lebih aktual dan akurat.

Data-data tersebut kemudian dapat digunakan sebagai bahan landasan pengambilan kebijakan atau evaluasi industri terkait kualitas udara.

Ngakan pun menjelaskan bahwa alat tersebut memiliki harga kurang dari Rp150 juta dengan fungsi sensor yang sama bila dibandingkan alat pemantau kualitas udara lain.

"Namun perlu dicatat juga bahwa alat ini tidak bisa dioperasikan sebagai impinger manual karena tidak memiliki tempat pemasangan botol-botol impinger. Jadi hanya bisa mengukur kualitas udara ambien sesuai dengan sensor yang dimiliki," ujarnya.

Dia pun menjelaskan bahwa pengembangan alat tersebut sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 yang dapat mendorong daya saing industri nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper