Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Masih Andalkan Penerimaan Sektor Migas

Bisnis.com, JAKARTA - Penerimaan dari sektor migas masih menjadi andalan pemerintah untuk mendorong kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada tahun ini.
Akticitas pengemoran migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) di Laut Natuna Selatan./MedoEnergi.com
Akticitas pengemoran migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) di Laut Natuna Selatan./MedoEnergi.com

Bisnis.com, JAKARTA - Penerimaan dari sektor migas masih menjadi andalan pemerintah untuk mendorong kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada tahun ini.

Data yang dihimpun Bisnis.com, Rabu (9/1/2019) menunjukkan target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor migas mencapai Rp159,7 triliun atau 42,2% dari target dalam APBN 2019 yang dipatok senilai Rp378,2 triliun.

Sementara itu jika dilihat dari target PNBP SDA, porsi PNBP migas ini mencapai 83,7% dari target sebesar Rp190,7 triliun. Penyumbang PNBP migas terbesar adalah penerimaan dari minyak bumi senilai Rp118,6 triliun diikuti gas bumi yang mencapai Rp41,1 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui keterangan resmi terkait capaian APBN 2018 belum lama ini menyebutkan, PNBP 2018 memang menunjukkan kinerja yang positif. Namun demikian, dia menilai tahun ini masih ada beberapa risiko yang bisa menganggu kinerja APBN 2019.

Perlambatan ekonomi global akan sangat berpengaruh kepada permintaan terhadap komoditas. Apalagi hingga akhir tahun lalu, beberapa harga komoditas juga terpantau mengalami penurunan.

"Kita tetap harus mewaspadai berbagai indikator dari lingkungan perekonomian global yang masih tidak pasti," kata Sri Mulyani belum lama ini.

Sebelumnya, kinerja PNBP tahun lalu menunjukkan kinerja yang sangat positif. Dari target Rp275,4 triliun, pemerintah berhasil mengumpulkan PNBP senilai Rp407,1 triliun atau 147,8%.

Kinerja positif PNBP 2018 ditopang penerimaan dari sektor migas mencapai Rp143,3 triliun atau 178,3% dari target APBN senilai Rp80,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper