Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Darmin Nasution Optimistis Rupiah Akan Terus Menguat

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih memiliki potensi untuk terus mengalami penguatan. 
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jakarta, Jumat (16/11/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jakarta, Jumat (16/11/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih memiliki potensi untuk terus mengalami penguatan. 

Pasalnya, mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut menilai bahwa nilai tukar rupiah saat ini masih undervalued atau tidak sesuai dengan nilai fundamentalnya.

Senin (7/1) sore, rupiah ditutup menguat pada level Rp14.082 per US$, dibandingkan dengan pembukaan perdagangan pada posisi Rp14.122 per US$. 

"[Rupiah masih undervalued?] Masih. [Berarti masih bisa menguat lebih lanjut?] Ya masih tapi kan tidak otomatis," ujar Menko Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (7/1/2019).

Pasalnya, Menko Darmin melihat bahwa penguatan rupiah saat ini masih dibayang-bayangi oleh berbagai kondisi global. 

"Dunia ini kan gonjang-ganjing juga, kadang begini kadang begitu. Tapi kan arahnya masih menguat. Jadi, masih bisa," jelas Menko Darmin.

Adapun pada kesempatan terpisah, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir juga menyatakan hal senada. 

Iskandar melihat nilai tukar rupiah saat ini masih bisa menguat lagi di sekitaran angka Rp13.000-an. "Masih bisa tigabelas ribuan, tapi tiga belas berapa lha itu yang saya enggak bisa bilang," ujarnya.

Bahkan dirinya juga menyakini, peluang penguatan nilai tukar rupiah akan semakin terlihat setelah selesainya proses pemilihan presiden tahun ini selesai diselenggarakan. 

Pasalnya, pasca-Pilpres 2019, siapa pemimpin negara ke depan sudah diketahui, sehingga investor pun juga sudah memiliki kepastian akan rencana bisnisnya.

"Saya yakin nanti kalau setelah Pilpres bisa semakin kencang penguatannya, malahan bisa ada di tigabelas bawah nanti," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper