Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerapan Tenaga Kerja Meningkat, Ekonomi AS Tunjukkan Perbaikan

Kondisi ekonomi Amerika Serikat pada Desember 2018 menunjukkan perbaikan. Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan pada Jumat (4/1) bahwa peningkatan tenaga kerja tumbuh signifikan sejak 10 bulan terakhir sejalan dengan kenaikan penghasilan rata-rata serta partisipasi angkatan kerja yang melonjak di tengah volatilitas pasar.
Salah satu restoran McDonald's di Odessa, Texas, Amerika Serikat membuat pengumuman lowongan pekerjaan pada 13 April 2018./Reuters-Ann Saphir
Salah satu restoran McDonald's di Odessa, Texas, Amerika Serikat membuat pengumuman lowongan pekerjaan pada 13 April 2018./Reuters-Ann Saphir

Bisnis.com, JAKARTA -- Kondisi ekonomi Amerika Serikat pada Desember 2018 menunjukkan peningkatan dengan lonjakan angka tenaga kerja baru serta pertumbuhan pendapatan pada penghasilan.

Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan pada Jumat (4/1) bahwa peningkatan tenaga kerja tumbuh signifikan sejak 10 bulan terakhir sejalan dengan kenaikan penghasilan rata-rata serta partisipasi angkatan kerja yang melonjak di tengah volatilitas pasar.

Total tenaga kerja non pertanian meningkat sebesar 312.000 pada Desember 2018, angka ini melebihi ekspektasi Dow Jones pada target rendah yakni 176.000.

Peningkatan tersebut mendorong jumlah tenaga kerja baru dari 2,2 juta pada 2017  menjadi sebanyak 2,6 juta pada 2018 yang terkonsentrasi pada sektor industri layanan kesehatan, industri makanan dan minuman, konstruksi, manufaktur, dan perdagangan ritel.

Di sisi lain, tingkat pengangguran mengalami kenaikan tipis sebesar 0,2% menjadi 3,9%, di mana jumlah pengangguran tercatat bertambah menjadi 6,3 juta orang. Departemen Tenaga Kerja AS mencatatkan tingkat pengangguran mencapai 4,1% pada 2017.

Sementara itu, sepanjang tahun 2018 penghasilan rata-rata per jam tercatat meningkat sebesar 84 sen atau sebesar 3,2% secara tahunan.

Dilansir melalui Bloomberg, prospek lapangan pekerjaan yang memberikan sentimen positif terhadap masa depan ekonomi AS pada 2019 berdampak pada peningkatan nilai tukar Dolar AS sesaat setelah laporan dirilis.

Peningkatan pada rekrutmen tenaga kerja dan kenaikan upah akan mendorong konsumsi masyarakat dan memberikan pasar untuk dapat sedikit bernapas lega setelah serentetan data pertumbuhan ekonomi yang melemah pada akhir tahun hingga revisi perkiraan pendapatan perusahaan yang memicu kekhawatiran di pasar saham.

Namun, tampaknya akan lebih sulit untuk mencetak prestasi yang sama pada 2019 di tengah perang dagang antara AS dengan China, pelemahan industri manufaktur, perlambatan pasar perumahan dan proyeksi pelemahan pertumbuhan ekonomi global.

 

Sentimen Terhadap Suku Bunga

 

Kinerja ini juga akan menjadi tolok ukur bagi The Fed untuk mempertimbangkan wacana kenaikan Fed Fund Rate sebanyak dua kali pada 2019, bank sentral AS membutuhkan lebih banyak bukti penguatan ekonomi sebelum mengeksekusi kenaikan suku bunga berikutnya.

Chief International Economist di Deutsche Bank AG Torsten Slok mengatakan, dalam wawancara di Bloomberg TV, bahwa data tenaga kerja tersebut memberikan kelonggaran bagi  The Fed  "Angka laporan tersebut akan dimanfaatkan Powell untuk mengesampingkan dot-plot Fed Fund Rate guna melakukan kenaikan suku bunga berikutnya tanpa beban," ujar Slok.

Sebelum laporan ketenagakerjaan AS dirilis pada Jumat lalu, para investor memperkirakan pembuat kebijakan di bank sentral justru akan memangkas biaya pinjaman.

"Kondisi ini akan memberikan The Fed ruang gerak karena perkiraan mereka terhadap kondisi ekonomi benar dan akan melanjutkan rencana kenaikan suku bunga tahun ini," ujar Chief U.S. economist di Barclays Plc. Michael Gapen.

Para ekonom telah memperkirakan laju kenaikan tenaga kerja akan mereda tahun ini atau sejalan dengan proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS yang bergerak secara moderat di tengah perang dagang dan dampak sesaat dari kebijakan pemotongan pajak Oktober tahun lalu.

Meski demikian mereka meyakini Presiden AS Donald Trump akan mendukung proyeksi perbaikan ekonomi dari realisasi pertumbuhan tenaga kerja sebagai bukti bahwa kebijakan ekonomi yang dirilis justru memberikan dampak baik bagi ekonomi.

Laporan pertumbuhan ketenagakerjaan tahun 2018 memperkuat kemungkinan The Fed untuk meningkatkan suku bunga acuan tahun ini dan tentunya akan memperdalam perselisihan dengan Presiden AS Donald Trump dan pasar saham yang kerap memberikan kritik terhadap kebijakan kenaikan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper