Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKM Logam di Ceper Bisa Substitusi Produk Impor

Kementerian Perindustrian memacu pengembangan sentra industri kecil dan menengah untuk mensubtitusi produk impor dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dalam proses manufaktur dan pembangunan proyek di Indonesia.
Pekerja PT KAI Daop 4 Semarang melakukan proses penggantian rel yang sudah korosi atau kerusakan logam yang diakibatkan oleh banjir rob, di Stasiun Tawang Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/12/2018)./JIBI-Triawanda Tirta Aditya
Pekerja PT KAI Daop 4 Semarang melakukan proses penggantian rel yang sudah korosi atau kerusakan logam yang diakibatkan oleh banjir rob, di Stasiun Tawang Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/12/2018)./JIBI-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian memacu pengembangan sentra industri kecil dan menengah untuk mensubtitusi produk impor dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dalam proses manufaktur dan pembangunan proyek di Indonesia.

Salah satu sentra IKM yang dikembangkan oleh Kemenperin adalah sentra IKM logam di Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan pihaknya ingin agar sentra IKM ini lebih berdaya saing dan memiliki akses pasar yangluas.

“Sentra IKM di Ceper ini merupakan salah satu sentra industri pengecoran logam terbesar di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (3/1/2018).

Gati menyebutkan beberapa produk unggulan yang sudah mampu dihasilkan oleh para pelaku IKM logam di Ceper, antara lain komponen mesin industri, komponen pabrik, peralatan kapal, komponen kereta api, komponen pompa air, peralatan rumah tangga, permesinan dan komponen otomotif. Bahan baku utama di sentra ini sebagian besar didapatkan dari dalam negeri.

Di sentra tersebut, lanjut Gati, terdapat Koperasi Batur Jaya yang beranggotakan sebanyak 168 IKM bergerak di bidang pengecoran logam dengan melibatkan lebih dari 4.000 tenaga kerja. Selama 27 tahun, Koperasi Batur Jaya bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk pemenuhan kebutuhan blok rem metalik kereta api.

“Kini, penggunaan blok rem metalik diganti dengan blok rem komposit,” kata Gati.

Agar mampu memproduksi blok rem komposit yang sesuai standar, Kemenperin telah memfasilitasi kerja sama Koperasi Batur Jaya dengan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kemenperin di Bandung, yang saat ini masih dalam tahap pengujian dengan KAI.

Kebutuhan KAI terhadap blok rem komposit diperkirakan hingga 120 ribu pcs per tahun dengan harga berkisar Rp203.700 per buah. Apabila peluang produksi blok rem komposit tersebut dapat dilakukan oleh industri dalam negeri, terdapat potensi substitusi impor blok rem komposit mencapai Rp24 miliar per tahun.

“Oleh karena itu, Kemenperin gencar melakukan pemberdayaan terhadap IKM logam di Ceper supaya terus menghasilkan produk yang kompetitif,” katanya.

Program yang telah dijalankan, di antaranya pelaksanaan bimbingan teknis blok rem komposit, pemberian sertifikasi SKKNI, ISO dan SNI, melakukan kegiatan temu bisnis IKM dengan BUMN dan industri besar, serta menggelar workshop e-Smart IKM.

Saat ini, Koperasi Batur Jaya sudah mengalami transformasi produksi dengan melakukan diversifikasi produk logam, salah satunya dengan memproduksi komponen otomotif. Kemenperin pun telah memfasilitasi link and match antara Koperasi Batur Jaya dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Dalam hal ini, Kemenperin siap mendukung penyediaan bahan baku melalui pengembangan konsep material center. Selanjutanya, pada 2019, Kemenperin juga akan memberikan fasilitasi peralatan untuk quality inspection.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper