Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 Inflasi Desember Capai 0,62% Didorong Tarif Angkutan Udara 

Badan Pusat Statistik mencatat perkembangan Indeks Harga Konsumen selama Desember 2018 mengalami inflasi sebesar 0,62%.
Ilustrasi: Aktivitas penerbangan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (18/12/2018)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi: Aktivitas penerbangan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (18/12/2018)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pusat Statistik mencatat perkembangan Indeks Harga Konsumen selama Desember 2018 mengalami inflasi sebesar 0,62%.

Adapun, inflasi tahunan dan tahun kalendernya mencapai masing-masing 3,13% dan 3,13%.

Dari 82 kota yang disurvei BPS, 80 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi di Kupang sebesar 2,09% disebabkan oleh angkutan udara dan daging ayam ras dan terendah Aceh 0,02%, sementara deflasi terendah di Kendari dan tertinggi di Sorong.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapkan secara umum inflasi Desember 0,62% disebabkan oleh kenaikan tarif  angkutan udara, telur ayam ras dan daging ayam ras. 

"Kami harapkan pada 2019 akan stabil sehingga tidak mempengaruhi konsumsi," ujar Suhariyanto, Rabu (2/1/2018).

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi terbesar terjadi pada bahan makanan sebesar 1,45% dan transportasi, komunikasi serta jasa keuangan sebesar 1,28%.

BPS mencatat bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain telur ayam ras dengan andil 0,09%, daging ayam ras 0,07%, bawang merah 0,05% dan beras sebesar 0,03%.

Untuk telur ayam ras, kenaikan harga terus meningkat sejak awal Desember. Sementara itu, BPS melihat kenaikan harga beras cukup tipis dan terkendali karena stok pemerintah terkendali.

Dengan pergerakan harga ini, andil kelompok bahan makanan mencapai 0,29%.

Dari kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, pendorong utama inflasi yaitu tarif angkutan udara dengan andil 0,19%. 

Menurut Suhariyanto, kenaikan tarif angkutan udara umumnya terjadi untuk rute Indonesia timur seiring dengan adanya libur Natal dan Tahun Baru 2019. 

Sementara itu, tarif kereta api pada Desember 2018 kenaikannya relatif landai atau tidak setajam angkutan udara dengan andil 0,03%. Inflasi angkutan AKAP juga relatif stabil sebesar 0,01%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper