Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Pemilu, Industri Tekstil Hulu Diyakini Masih Kurang Bergairah. Kenapa?

Industri tekstil hulu pada tahun ini diperkirakan tidak begitu bergairah kendati ada momentum pemilihan umum.
Karyawan mengambil gulungan benang di salah satu pabrik tekstil yang ada di Jawa Barat./JIBI-Rahmatullah
Karyawan mengambil gulungan benang di salah satu pabrik tekstil yang ada di Jawa Barat./JIBI-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA--Industri tekstil hulu pada tahun ini diperkirakan tidak begitu bergairah kendati ada momentum pemilihan umum.

Redma Gita Wirawasta, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), mengatakan pertumbuhan konsumsi tekstil dalam negeri diperkirakan hanya 4% atau sama dengan kondisi pada 2018. Hal ini salah satunya disebabkan pertumbuhan ekonomi yang terus berada di kisaran 5%.

"Impornya juga belum dibenahi, sehingga belum ada titik terang. Dari sisi pemilu, kemungkinan tidak terlalu mengangkat," ujarnya belum lama ini.

Redma menjelaskan pada pemilu tahun ini, pengadaan atribut kampanye, seperti kaos dan umbul-umbul, diserahkan kepada masing-masing calon legislatif (caleg). Pada pemilu-pemilu sebelumnya, partailah yang bertugas dalam pengadaan atribut kampanye.

Dengan demikian, apabila caleg merasa atribut kampanye tidak terlalu penting, maka permintaan tekstil untuk pemilu pun akan berkurang.

Di tengah kondisi permintaan domestik yang stagnan, asosiasi pun terus menyuarakan pengendalian impor yang bisa dilakukan, salah satunya dengan mengembalikan aturan impor tekstil dan produk tekstil dikembalikan ke Permendag 85/2016 serta penerapan trade remedies.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper