Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Milenial Masih Butuh Literasi Pemilikan Rumah

Di balik banyaknya pengembang dan sektor perbankan yang kini mulai menjadikan generasi milenial sebagai target pasar utamanya, milenial dinilai masih membutuhkan literasi terkait kepemilikan hunian yang lebih intensif.
Kaum milenial/Istimewa
Kaum milenial/Istimewa

JAKARTA – Di balik banyaknya pengembang dan sektor perbankan yang kini mulai menjadikan generasi milenial sebagai target pasar utamanya, milenial dinilai masih membutuhkan literasi terkait kepemilikan hunian yang lebih intensif.

Country Manager Rumah123.com Ignatius Untung mengatakan wawasan milenial mengenai kepemilikan hunian hingga saat ini masih terbatas dan cenderung minim mengingat semakin tidak terjangkaunya harga properti saat ini.

“Sebagian dari mereka [milenial] masih tidak mengetahui bahwa kenaikan harga hunian selalu lebih cepat dibandingkan dengan kenaikan penghasilan, sehingga milenial harus segera memprioritaskan pemilikan hunian sesegera mungkin,” ujar Untung saat dihubungi Bisnis, Rabu (26/12/2018).

Ia mengatakan harus lebih banyak literasi bagi milenial yang disampaikan secara intensif untuk memberikan kesadaran bagi milenial bahwa kaumnya dinilai semakin untuk tidak bisa memiliki hunian ketika pemilikan hunian tidak dijadikan sebuah prioritas sejak dini.

Dorongan bagi milenial untuk tidak hanya menjadi konsumen dari pasar sewa properti harus terus digaungkan lebih luas hingga muncul motivasi pembelian properti yang lebih besar dari generasi milenial.

Selain itu, tidak hanya literasi terkait pentingnya memiliki hunian, literasi mengenai properti seperti, perhitungan KPR, jenis surat kepemilikan hunian, dan lain-lain juga penting untuk diberikan kepada milenial.

Adapun, dengan literasi pemilikan hunian bagi milenial yang masih mendesak, produk properti yang selama ini telah menyasar milenial dinilai masih belum mampu di serap baik oleh milenial.

Untung mengatakan para pelaku properti, seperti pengembang dan agen, masih belum benar-benar memahami pasar milenial secara sepenuhnya walaupun semua produk telah dilepas di pasar. “Pada akhirnya milenial hanya jadi slogan saja, tapi [pelaku properti] tidak didasari pemahaman yang baik tentang apa sebenarnya mau milenial,” papar Untung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper