Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Tanah Lembek, Biaya Konstruksi Tol Cibitung - Cilincing Naik

Direktur Utama CTP, Thorry Hendrarto mengatakan konstruksi jalan tol sebagian besar menggunakan tiang pancang karena pada trase jalan tol banyak ditemui lunak hingga kedalaman 12 meter. Dia menambahkan, konstruksi at grade atau timbunan tanah akan berisiko jika dilakukan pada struktur tanah lunak.
Proyek jalan tol Cibitung - Cilincing/Youtube
Proyek jalan tol Cibitung - Cilincing/Youtube

Bisnis.com, BEKASI -- PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollway (CTP) melansir biaya pembangunan proyek jalan tol Cibitung - Cilincing meningkat 15% karena perubahan metode konstruksi. Jalan tol sepanjang 34,8 kilometer ini akan menjadi akses baru yang menghubungkan kawasan industri di Bekasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok.

Direktur Utama CTP, Thorry Hendrarto mengatakan konstruksi jalan tol sebagian besar menggunakan tiang pancang karena pada trase jalan tol banyak ditemui lunak hingga kedalaman 12 meter. Dia menambahkan, konstruksi at grade atau timbunan tanah akan berisiko jika dilakukan pada struktur tanah lunak.

"Kalau kita timbun, sebulan dipakai bisa ambles. Dengan pakai pile slab, ada kenaikan biaya konstruksi yang kami hitung 15% dari total nilai investasi," jelas Thorry di Bekasi, Rabu (19/12).

Secara keseluruhan, investasi proyek jalan tol Cibitung - Cilincing mencapai Rp10,8 triliun. Sebanyak 70% investasi dipenuhi dari pinjaman perbankan dan 30% dari setoran modal. Sementara itu, biaya pengadaan tanah yang menjadi kewajiban pemerintah mencapai Rp4,18 triliun.

Thorry mengungkapkan, selain tanah lunak, metode pile slab juta dipilih karena pada trase jalan tol berhimpitan dengan jalur pipa gas. Konstruksi dengan tiang pancang, lanjutnya dilakukan pada seksi 2 dan seksi 3 sepanjang 25,1 kilometer.

Sementara itu, konstruksi dengan timbunan tanah atau at grade hanya sepanjang 7,3 kilometer. CTP juta menggunakan konstruksi melayang atau elevated sejauh 2 kilometer di seksi 1 yang menghubungkan Simpang Susun (SS) Cibitung dengan SS Telaga Asih.

Per 14 Desember 2018, progres konstruksi tol Cibitung-Cilincing mencapai mencapai 34,56% sedangkan progres pembebasan lahan mencapai 75,32%. Pekerjaan konstruski sejauh ini baru berlangsung di seksi 1, seksi 2, dan seksi 3 sedangkan seksi 4 belum memulai konstruksi karena belum ada lahan yang dibebaskan.

CTP menjadwalkan seksi 1 dan seksi 2 bisa rampung pada Juni 2019 sedangkan seksi 3 dan seksi 4 menyusul empat bulan kemudian. Jalan tol ini diyakini bisa mengurai kepadatan di simpul-simpuk kemacetan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok. Pasalnya, jalan tol Cibitung - Cilincing akan menjadi akses alternatif dari kawasan industri di Bekasi menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper