Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Digital Berpotensi Sumbang US$150 Miliar bagi Perekonomian

Industri digital dinilai berpotensi memberikan sumbangsih US$150 miliar bagi perekonomian nasional. Pengembangan industri 4.0 pada industri kecil dan menengah (IKM) dengan menggandeng perusahaan rintisan dinilai dapat memaksimalkan potensi tersebut.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto secara simbolis menyerahkan kunci kepada Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis saat kickoff electrified vehicle comprehensive Study di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 4 Juli 2018.  /Kemenperin
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto secara simbolis menyerahkan kunci kepada Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis saat kickoff electrified vehicle comprehensive Study di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 4 Juli 2018. /Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA – Industri digital dinilai berpotensi memberikan sumbangsih US$150 miliar bagi perekonomian nasional. Pengembangan industri 4.0 pada industri kecil dan menengah (IKM) dengan menggandeng perusahaan rintisan dinilai dapat memaksimalkan potensi tersebut.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara Semarak Festival IKM di Jakarta, Kamis (13/12/2018). Dia menjelaskan industri digital yang sejalan dengan program Making Indonesia 4.0 perlu menyentuh bukan hanya industri skala besar, tetapi juga IKM.

Airlangga menjelaskan, industri digital bepotensi menciptakan lapangan pekerjaan bagi 17 juta orang, di mana 4,5 juta bergerak pada sektor manufaktur dan sisanya pada pelayanan industri.

Potensi tersebut diperkuat dengan tumbuhnya berbagai perusahaan rintisan dan meningkatnya peluang bisnis melalui e-commerce. Untuk itu, Kemenperin mendorong IKM agar memanfaatkan tren tersebut.

"Kita tidak mau semua [peluang] dinikmati bukan oleh talenta nasional, terlebih kita punya bonus demografi, harus bisa kita manfaatkan sampai 2030. Kita bisa tingkatkan ekonomi sampai 1%-2%," ujar Airlangga.

Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih menilai terdapat empat hal yang harus dikembangkan untuk mendorong daya saing IKM di era digital. Keempat hal tersebut adalah ciri khas produk, kualitas produk dan sumber daya manusia (SDM), pemanfaatan era digital, serta pola pemasaran yang baik.

Ciri khas produk menurutnya telah dikembangkan melalui program satu desa satu produk, sehingga potensi dari tiap daerah dapat dimaksimalkan. Program itu pun menurut Gati dapat menjembatani produk IKM lokal untuk menyentuh pasar yang lebih luas.

Langkah pemanfaatan era digital menurut Gati di antaranya dengan menggandeng perusahaan rintisan dalam pengembangan IKM. Perusahaan rintisan menurutnya memiliki ekosistem yang mampu menghasilkan solusi efisiensi biaya, energi, dan waktu bagi industri.

Industri digital dan perusahaan rintisan yang tergolong ke dalam industri kreatif mencatatkan kontribusi yang terus meningkat terhadap PDB.

Berdasarkan data Kemenperin, pada 2015 industri kreatif menyumbang Rp852 triliun terhadap PDB, pada 2016 sebesar Rp923 triliun, dan menjadi Rp990 triliun pada 2017. Hingga akhir tahun ini, industri kreatif diproyeksikan akan menyumbang Rp1.000 triliun terhadap PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper