Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenapa China Tertarik Investasi di Indonesia? Ini Jawabannya

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menilai pasar Indonesia yang besar menjadi daya tarik bagi investor China selain untuk mendapatkan bea masuk ke Amerika Serikat yang lebih rendah.
Perang dagang AS-China/istimewa
Perang dagang AS-China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menilai pasar Indonesia yang besar menjadi daya tarik bagi investor China selain untuk mendapatkan bea masuk ke Amerika Serikat yang lebih rendah.

Seperti diberitakan, salah satu perusahaan asal Taiwan, Pegatron Corporation berkomitmen merelokasi sebagian produksinya dari China ke Batam. PT Sat Nusa Persada Tbk. memperoleh kontrak penting dengan perusahaan tersebut.

Menurut catatan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan perakitan elektronik terbesar kedua di dunia ini memindahkan sebagian produksinya karena beberapa poduk yang dibuat di China akan dikenakan pajak tambahan apabila diekspor ke AS.

“Selain faktor bea masuk, ini untuk mengalihkan pasar karena perang dagang membuat masing-masing negara tidak bisa memanfaatkan pasar keduanya sehingga melirik ke negara-negara lain yang pertumbuhannya cukup baik. Salah satunya Indonesia yang masyarakat menengahnya tumbuh terus dan menjadi pasar bagi produk-produk elektronik,” katanya Selasa (11/12/2018).

Menurutnya, agar bisa menarik lebih banyak investor di tengah perang dagang antara AS dan China, rumusnya hanya satu, yaitu meningkatkan daya saing yang ada di Indonesia. Pasalnya, negara-negara lain seperti Thailand, Vietnam, bahkan Bangladesh juga berlomba-lomba berebut limpahan investasi dari China.

Peningkatan daya saing bisa dilakukan melalui beberapa upaya, seperti menyediakan energi dengan harga yang bersaing, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dan sebagainya.

“Yang paling penting adalah kepastian. Bagi investor, kepastian baik izin maupun insentif, adalah hal penting karena negara lain juga berlomba-lomba dalam hal ini,” ujar Sanny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper