Bisnis.com, JAKARTA - Tujuh pelabuhan dinyatakan potensial untuk dikembangkan melalui kerja sama dengan swasta, berdasarkan survei yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi (Puslitbang) Laut dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Kedua institusi telah melakukan survei terhadap 17 pelabuhan di Indonesia. Untuk pelabuhan laut, survei dilakukan di Sirombu, Kuala Gaung, Carocok Painan/Panasahan, Sungai Lumpur, Pangandaran, Branta, Kendawangan, Likupang, Luwuk, Larantuka, Tual, dan Nabire.
Sementara itu, untuk pelabuhan penyeberangan, survei dilakukan di Tanjung Pinang (Sri Bintan Pura)-Tanjung Balai Karimun, Jepara-Karimunjawa, Batulicin- Tanjung Serdang, dan Kali Adem/Muara Angke.
Tujuh pelabuhan yang dinyatakan potensial mencakup Luwuk, pelabuhan penyeberangan Tanjung Pinang-Tanjung Balai Karimun, Larantuka, Nabire, Pangandaran, dan Carocok Panasahan/Painan.
"Tujuh pelabuhan ini potensial untuk dikerjasamakan dengan pihak swasta atau badan usaha dengan skema KSO [kerja sama operasional], KSP [kerja sama pemanfaatan], KPBU [kerja sama pemerintah dengan badan usaha], atau konsesi," kata Kepala Badan Litbang Perhubungan Sugihardjo, Kamis (6/12/2018).
Berdasarkan perhitungan konsultan, pengembangan ketujuh pelabuhan membutuhkan investasi sekitar Rp1 triliun. Pelabuhan Nabire misalnya, membutuhkan pengembangan dermaga, gudang penumpukan, lapangan penumpukan, parkir, terminal penumpang, gudang, kantor, serta fasilitas pendukung dan penunjang perairan dan darat, dengan kebutuhan investasi Rp478,7 miliar.
Selain model kerja sama dengan badan usaha untuk pengelolaan pelabuhan, model badan layanan umum (BLU) juga dapat diterapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
