Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Insentif Pengelolaan Sampah Di Daerah Disiapkan

Pemerintah akan mendorong pengelolaan sampah semakin optimal di setiap pemerintah daerah dengan memberikan dana insentif daerah (DID) Rp9,5 miliar sampai Rp11 miliar untuk pengelolaan sampah terbaik.
Aktivitas pembuangan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/10/2015). /Antara
Aktivitas pembuangan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/10/2015). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan mendorong pengelolaan sampah semakin optimal di setiap pemerintah daerah dengan memberikan dana insentif daerah (DID) Rp9,5 miliar sampai Rp11 miliar untuk pengelolaan sampah terbaik.

Direktur Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar menyatakan pemberikan dana insentif daerah (DID) untuk pemerintah daerah yang melakukan pengelolaan sampah terbaik adalah kerjasama KLHK dengan Kementerian Keuangan. Novrizal menyebut, ada tiga kriteria penilaian untuk pengelolaan sampah yakni; aturan pembatasan penggunaan sampah plastik, pendayagunaan sampah, dan ketiga daur ulang sampah.

Novrizal mengambil contoh kesuksesan di Surabaya, Jawa Timur, dimana persoalan sampah diselesaikan berkat partisipasi masyarakat. Ada pula di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dimana pemerintah daerah berhasil mengurangi sampah kantong plastik sampai 52 juta lembar per bulan. Begitu pula di Bogot, yang bisa mengurangi 1,8 ton sampah plastik per hari. Sementara di Depok, Novrizal menyebut sudah berhasil mengurangi sampah plastik sampai 40%.

“Ketiga itu indikatornya, misalnya di Banjarmasin itu ada pembatasan dan ada kebijakan daur ulangnya. Kalau di Surabaya, itu dominan dengan kebijakan daur ulang, dan bank sampah banyak. Misalnya, naik bus bayarnya dengan botol plastik,” jelas Novrizal beberapa waktu yang lalu.

Novrizal menyatakan ke depannya, pengelolaan sampah ini dengan penghargaan DID akan masuk dalam bagian dari Adipura. Rencananya, KLHK juga akan mencoba memberi apresiasi terhadap kinerja pengurangan sampah ini mulai tahun depan. Selain itu pemerintah daerah juga didorong mempunyai Kebijakan dan Stratedi Daerah (Jakstrada) Pengelolaan Sampah dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. 

“Baru tahun ini dan tindaklanjuti tahun depan. Ya tahun depan akan lebih sempurna, dan membuat perubahan besar di Adipura, jadi kita apresiasi kinerja pengurangan sampah yang baik. maka detil perlu kita tingkatkan lagi, dan jumlah daerah bisa saja bertambah ya. Karena ini bergerak dengan kebijakan baru,” paparnya.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, B2 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati menyatakan bank sampajh bisa memberikan kontribusi terhadap pengurangan sampah nasional 1,7% atau 1,38 ton per tahun, dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp1,48 miliar per tahun. Vivien juga menegaskan pentingnya integrasi pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.

“Ketika kita bicara hulu, itu adalah terkait bagaimana kita bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPA. Ada dua pihak, satu adalah masyarakat dengan dia mengubah perilaku. Misalnya bawa tumblr, tidak pakai kantong plastik. Tetapi produsennya harus mengubah perilaku dia ketika berproduksi. Nah untuk itu KLHK menyusun peta jalan bagi produsen untuk mengurangi sampah plastik,” jelas Vivien kepada Bisnis.

Vivien juga menambahkan dua hal penting yang perlu diperhatikan produsen atau pihak industri. pertama, mereka harus redesain dari kemasan yang digunakan untuk membungkus barang. Kedua, tidak boleh memakai plastik sekali pakai, tetapi bungkusnya harus digunakan lagi. kebijakan itu akan disusun dalam roadmap dalam kurun waktu 10 tahun.

“Jadi, bagaimana mereka menarik barang kemasan untuk didaur ulang dan digunakan. Sekarang di roadmap dalam 10 tahun dia bisa berapa kali dan itu yang kita upayakan untuk produsennya,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper