Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog: Stok Beras Nasional Aman Hingga Juli 2019

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan jika pemerintah tidak akan melakukan impor beras.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman (kanan) bersama Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis (8/11/2018)./ANTARA-Galih Pradipta
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman (kanan) bersama Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis (8/11/2018)./ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, SEMARANG – Perum Bulog memastikan stok beras aman sampai bulan Juli 2019 mendatang. Hal tersebut, seiring dengan cadangan beras medium mencapai 1,2 juta ton sedangkan secara keseluruhan stok beras Bulog sampai 2,7 juta ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan jika pemerintah tidak akan melakukan impor beras. Pasalnya, kebutuhan beras di negeri ini mencukupi sampai Juli 2019 mendatang. Sehingga masyarakat tidak perlu risau karena stok yang mencukupi.

"Saya tegaskan, sampai Juli 2019 nanti pemerintah tidak akan lakukan impor beras. Stok yang dimiliki Bulog sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan beras nasional," tegas Buwas di Semarang Kamis (22/11/2018).

Menurutnya, ada beberapa wilayah yang memproduksi beras sehingga stok yang dimiliki Bulog akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Di sisi lain, pihaknya juga sudah menyiapkan banyak gudang untuk menyerap beras sebanyak mungkin.

Pendistribusian akan dilakukan merata di seluruh Indonesia. Dengan banyaknya pendistribusian beras maka penyerapan akan semakin banyak.

"Kami sudah memetakan beberapa daerah yang memiliki potensi panen untuk memperbanyak serapan beras. Penyerapan terus kami optimalkan untuk menampung beras sebanyak mungkin," katanya.

Dia menambahkan, untuk menghadapi akhir tahun pihaknya bekerjasama dengan Bank Indonesia dalam memetakan daerah yang mengalami kenaikan harga. Sehingga bulog langsung bisa melakukan operasi pasar.

Kepala Perum Bulog Divre Jateng M. Sugit Tedjo Mulyono mengatakan, serapan beras di Jateng sampai akhir November berkisar 280.000 ton atau setara dengan penyaluran 1 tahun 3 bulan.

Hal tersebut, karena Jateng merupakan salah satu lumbung beras nasional. Sehingga serapan beras di Jateng cukup tinggi.

"Serapan kita berkisar 280.000 ton. Sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jateng selama 1 tahun 3 bulan. Sementara untuk HET beras tertinggi di Jateng mencapai Rp9.400 perkilogramnya untuk beras medium," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper