Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

116 Hunian Sementara Siap Dihuni

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyelesaikan 116 unit hunian sementara atau huntara yang siap untuk dihuni para pengungsi gempa di Sulawesi Tengah secara bertahap mulai pertengahan Desember 2018.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) didampingi Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola (ketiga kanan) meninjau pembangunan hunian sementara (huntara) di Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (24/10/2018)./ANTARA-Rolex Malaha
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) didampingi Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola (ketiga kanan) meninjau pembangunan hunian sementara (huntara) di Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (24/10/2018)./ANTARA-Rolex Malaha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyelesaikan 116 unit hunian sementara atau huntara yang siap untuk dihuni para pengungsi gempa di Sulawesi Tengah secara bertahap mulai pertengahan Desember 2018.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan kontraktor BUMN Karya akan terus melakukan penambahan tenaga kerja, sehingga waktu kerja dapat ditambah hingga malam hari dengan sistem shift untuk mempercepat pembangunan huntara.

"Huntara yang dibangun dengan model knockdown berukuran 12 x 26,4 meter persegi, dibagi menjadi 12 bilik di mana setiap biliknya akan dihuni oleh satu keluarga. Rencananya pertengahan Desember pengungsi sudah bisa masuk ke huntara," ujar Basuki dikutip dari keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (13/11/2018).

Dia mengatakan jumlah unit huntara yang awalnya ditargetkan akan dibangun sebanyak 1.200 unit akan bertambah mengikuti perkembangan data pengungsi yang membutuhkan.

Adapun huntara digunakan sebagai transit pengungsi dari tenda hingga hunian tetap dan relokasi pemukiman selesai dikembangkan. Setiap unit huntara dilengkai 4 toilet, 4 kamar mandi, septi tank, tempat mencuci, dapur yang dilengkapai listrik 450 watt dengan biaya pembangunan sekitar Rp500 juta per unit.

"Untuk pemasangan listrik dan pembayarannya akan dikoordinasikan dengan Kementerian ESDM dan PLN, pasti ada kebijakan tersendiri untuk membantu pengungsi," papar Basuki.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan lokasi pembangunan huntara yang telah terverifikasi tersebar di 48 titik yaitu, Donggala 9 lokasi, Palu sebanyak 21 lokasi, dan Sigi sebanyak 18 lokasi.

"Dari jumlah tersebut sebanyak 506 rencana huntara sudah terukur untuk penentuan tata letaknya (layout) dan sebanyak 116 unit dalam proses penyelesaian. Sehingga secara keseluruhan dari target 1200 unit telah tercapai progres fisik sebesar 19,27%," ujar Arie.

Huntara akan dibangun dengan sistem klaster pada 5 zona dengan setiap klaster terdiri atas 10 unit huntara yang menampung 120 bilik. Setiap klaster juga akan dibangun sekolah, ruang terbuka untuk kegiatan warga, dan tempat parkir.

"Kita buat senyaman mungkin karena digunakan dalam jangka waktu cukup lama untuk 1 hingga 2 tahun sambil menunggu sampai relokasi hunian tetap yang dibangun Pemerintah selesai," ujar Arie.

Kementerian PUPR juga tengah melakukan perbaikan kerusakan jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di 12 lokasi yang tersebar di Palu, Donggala dan Sigi. Dari ke 12 lokasi, SPAM Salena IPA di Kota Palu telah selesai perbaikannya, sementara SPAM Duyu I (Gawalise)  dengan layanan 20 liter/dtetik progres perbaikannya sudah 50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Finna U. Ulfah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper