Indosat Targetkan Bangun Hingga 4.700 BTS Baru Tahun Depan

Duwi Setiya Ariyanti
Jumat, 9 November 2018 | 08:42 WIB
Logo Indosat Ooredoo di kantor pusat PT Indosat Tbk./Indosat
Logo Indosat Ooredoo di kantor pusat PT Indosat Tbk./Indosat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indosat Ooredoo Tbk. menargetkan dapat membangun 4.700 unit Base Transceiver Station (BTS) baru pada tahun depan.

CEO dan Presiden Direktur Indosat Ooredoo Chris Kanter mengakui saat ini perusahaan tak cukup ekspansif dalam hal jaringan. Alasannya, belanja modal di dua tahun belakangan ini memang tertahan realisasinya sehingga membatasi kelincahan perusahaan untuk menyediakan koneksi yang lebih cepat.

Kendati demikian, di tengah lesunya industri telekomunikasi seluler, pihaknya berkomitmen untuk berbenah agar bisnis lebih menguntungkan melalui penguatan dan perluasan jaringan yang lebih masif.

Penguatan jaringan 4G ditargetkan selesai tahun ini dengan penambahan 700 BTS baru setiap pekan. Untuk tahun depan, dia menargetkan penambahan 4.300-4.700 unit BTS baru bisa terealisasi.

Berdasarkan data kuartal III/2018, total BTS terbangun sebanyak 64.375 unit yang terdiri atas 24.294 unit BTS 2G, 31.062 unit BTS 3G, dan 9.019 unit BTS 4G.

"Tahun depan, kami bangun 4.300-4.700 sites," ujar Chris kepada Bisnis di kantornya, Kamis (8/11/2018).

Pada 2018, pihaknya akan merampungkan penguatan jaringan 4G sedangkan penambahan unit BTS di daerah yang sudah padat paling lambat pada Maret 2019. Hingga saat ini, setidaknya tiga provinsi telah diperkuat jaringan 4G-nya seperti Lampung, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Janji untuk meningkatkan kualitas jaringan 4G telah digaungkan terutama sejak perusahaan mendapatkan spektrum frekuensi baru.  Frekuensi 2,1 GHz yang diperoleh melalui lelang pada akhir tahun lalu bakal langsung digunakan untuk pelayanan 4G.

Menurutnya, slot tambahan 5 MHz itu akan menaikkan kapasitas di wilayah-wilayah dengan trafik padat seperti di Jakarta. 

Dengan tambahan 5 MHz ini, sekarang Indosat memiliki pita selebar 15 MHz. 15 MHz ini terbagi menjadi tiga blok atau sama dengan jumlah blok frekuensi yang dimiliki tiga operator lainnya yakni Tri, Telkomsel, dan XL.

"4G overlay tahun ini lagi saya paksa terus sampai 31 Desember mesti sudah semua area, congest, terlalu padat mesti ditambah. Jadi sudah 4G tapi kepenuhan, Maret 2019 [selesai] itu," terang Chris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper