Utang di Warteg dengan Kartu Kredit Virtual Akulaku

N. Nuriman Jayabuana
Kamis, 8 November 2018 | 11:54 WIB
Bagikan

JAKARTA — Perusahaan rintisan penyedia kartu kredit virtual, Akulaku, menyediakan fitur angsuran untuk berbelanja  di luar e-commerce. Pengguna bisa berbelanja dengan kredit di toko kelontong hingga warteg dengan tenor 1 bulan.

Platform tersebut menyediakan kanal pembayaran menggunakan kredit virtual Akulaku berbasis teknologi pemindaian kode batang bagi sekitar 20.000 pedagang di Jabodetabe.

Komisaris Akulaku Martha Adlina mengungkapkan salah satu fokus perusahaan pada tahun ini adalah mengakuisisi lebih banyak mitra pedagang luring untuk memperluas ketersediaan layanan sampai ke luar Jawa.

"Dengan begitu, kami ingin masyarakat dan merchant semakin mudah bertransaksi tanpa mengganggu arus kas sehari-hari," ujarnya di Jakarta, Selasa (6/11).

Pengembangan ekosistem menjadi fokus Akulaku selepas berhasil meraih pendanaan seri C bernilai US$70 juta yang dipimpin oleh FinUp.

Metode pembayaran untuk belanja pada gerai luring tersebut sudah diperkenalkan Akulaku sejak Agustus 2018 lalu.  Target pasar layanan tersebut terus berkembang hingga tak hanya terbatas pada gerai di pusat perbelanjaan, tetapi turut tersedia pada berbagai bisnis mikro.

Kredit virtual untuk pembayaran di gerai luring tersebut untuk sementara masih terbatas bagi opsi pelunasan dalam jangka waktu 1 bulan. Untuk belanja daring, pengguna Akulaku punya opsi cicilan yang lebih banyak yaitu dengan 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

Kredit virtual memungkinkan konsumen menyelesaikan transaksi dengan lebih mudah, tanpa perlu mengisi saldo terlebih dulu seperti pada platform uang elektronik. Berbeda dengan kartu kredit konvensional, pengajuan aplikasi kredit virtual dapat terproses dalam waktu yang lebih singkat dan proses yang lebih mudah. 

Pengguna Akulaku cukup mengisi berbagai data dan mengunggah KTP untuk diverifikasi. Dalam waktu sekitar 30 menit, pengguna Akulaku dapat langsung memperoleh limit pinjaman untuk bertransaksi sekitar Rp3 juta—Rp20 juta yang bergantung kepada profil risiko peminjam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper