Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina EP Optimistis Target Investasi 2018 Tercapai

PT Pertamina EP menyatakan capaian realisasi investasi hingga Oktober 2018 tercatat 70% dari target senilai US$630 juta.
Menteri ESDM Ignasius Jonan (ketiga kiri) bersama Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng (kedua kanan), dan Dirut Pertamina Elia Massa Manik (kiri) melakukan peletakan batu pertama proyek pengembangan lapangan gas unitiisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB), di Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (25/9). Pertamina melalui anak perusahaannya PT Pertamina EP Cepu menggelontorkan dana US$1,547 miliar untuk proyek itu. ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Menteri ESDM Ignasius Jonan (ketiga kiri) bersama Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng (kedua kanan), dan Dirut Pertamina Elia Massa Manik (kiri) melakukan peletakan batu pertama proyek pengembangan lapangan gas unitiisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB), di Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (25/9). Pertamina melalui anak perusahaannya PT Pertamina EP Cepu menggelontorkan dana US$1,547 miliar untuk proyek itu. ANTARA FOTO/R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina EP menyatakan capaian realisasi investasi hingga Oktober 2018 tercatat 70% dari target senilai US$630 juta.

Direktur Utama PT Pertamina EP Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, percaya diri target investasi 2018 akan tercapai hingga akhir tahun. Menurutnya, dengan realiasasi pengeboraan dan pengembangan tercatat sudah dilakukan di 60 sumur dari target 90 sumur.

Nanang mengklaim target tersebut realistis tercapai dengan adanya 10 sumur yang sedang berjalan pengembangan pengeborannya. "Pengeboran dilakukan di Jabar dan Kalimantan, untuk Sumatra Selatan lebih keu perawatan produksi terutama gas," tuturnya, Rabu (7/11/2018).

Nanang tidak menjelaskan mendetil berapa jumlah dana yang disiapkan untuk investasi pada 2019, tetapi pihaknya memastikan prioritas investasi diarahkan kepada yang berdampak langsung ke produksi migas. Dari dana yang disiapkan, setidaknya 20% atau sekitar US$150 juta diarahkan untuk pengembangan esksplorasi.

"Kami pernah investasi [eksplorasi] US$200 juta, tapi pas harga minyaknya US$100 per barel. Jadi kita punya ruang lebih besar.Waktu itu keuntungannya juga bisa sampai US$1,8 miliar. Kalau sekarang kan masih wait and see," tambahnya.

Sebelumnya, PT Pertamina EP menargetkan meraup laba bersih mencapai US$815 juta pada 2018 dengan dukungan optimalisasi produksi dan terkereknya harga minyak dunia.

Pertamina EP juga optimistis dengan produksi minyak berkisar 83.000 barel per hari hingga akhir tahun, dan harga minyak menembus US$80 per barel, perkiraan laba mencapai US$815 juta atau setara dengan Rp12,38 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS).

“Kalau dari sisi profit, perkiraan kita menembus US$800 juta, dan forecast mencapai US$815 juta kalau harga minyak menyentuh US$80 per barel,” katanya.

Nanang menyebut peningkatan produksi minyak mentah dari lapangan – lapangan andalan, seperti Sukowati yang sejauh ini berkontribusi sebanyak 9.400 barel per hari. Menurutnya, kontribusi dari lapangan ini akan dipacu hingga 10.000 bpd hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper