Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Implementasi Industri 4.0, Indonesia Siap Dukung Negara-Negara Berkembang

Indonesia siap memberikan dukungan negara-negara berkembang lain di kawasan Asia Pasifik dalam menerapkan industri 4.0.
Ilustrasi logo revolusi industri 4.0./Reuters-Wolfgang Rattay
Ilustrasi logo revolusi industri 4.0./Reuters-Wolfgang Rattay

Bisnis.com, KUTA--Indonesia siap memberikan dukungan negara-negara berkembang lain di kawasan Asia Pasifik dalam menerapkan industri 4.0.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara di kawasan Asia Pasifik yang telah memiliki peta jalan implementasi industri 4.0 dan telah menyediakan beberapa pilot project untuk dijadikan percontohan oleh negara lain.

"Artinya, kami mengundang negara lain untuk melihat industri yang menjadi pilot project penerapan industri 4.0, yaitu sektor otomotif, elektronik, kimia, tekstil, dan makanan dan minuman," ujarnya Kamis (8/11/2018).

Selain itu, pemerintah juga membuka peluang bagi negara lain untuk membantu peningkatan kapasitas melalui pelatihan di Indonesia serta berbagi pengalaman dan kebijakan terkait penerapan industri 4.0.

Airlangga menjelaskan untuk mengubah menjadi negara yang kompetitif di era revolusi industri 4.0, diperlukan integrasi konektivitas, teknologi, informasi dan komunikasi. Upaya ini mampu mengarahkan proses industri yang lebih efisien dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

“Jadi, paradigma baru bergeser, yang memposisikan proses manufaktur sebagai hasil dari penggunaan internet yang memungkinkan terjadinya komunikasi antarmesin serta antara manusia dengan mesin secara real time, yang akan menciptakan smart products and smart services,” tuturnya.

Selain itu, dia meyakini industri 4.0 dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri kecil dan menengah (IKM).

Sebagai komitmen Pemerintah Indonesia dalam pengembangan industri 4.0 di kawasan Asia Pasifik, Kementerian Perindustrian bersama United Nation Industrial Development Organization (UNIDO) dan Kementerian Luar Negeri menginisasi konferensi tingkat regional mengenai industri 4.0, yaitu Regional Conference on Industrial Development (RCID) yang diselenggarakan di Bali pada 8-9 November 2018.

Kegiatan ini merupakan pertemuan regional Asia Pasifik pertama Unido yang membahas mengenai industri 4.0. Revolusi industri keempat merupakan tren transformasi industri yang mengandalkan internet dalam proses industri, sehingga dapat lebih efektif dan efisien. Konferensi ini dihadiri para perwakilan dari 12 negara di kawasan Asia Pasifik, antara lain Bangladesh, Bhutan, Jepang, Kamboja, Korea Utara, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Timor Leste, dan Vietnam.

Direktur Jenderal UNIDO Li Yong menyampaikan pihaknya berharap para perwakilan negara Asia Pasifik yang hadir dalam konferensi ini dapat memanfaatkan kesempatan penting ini dalam menghadapi industri 4.0. Contohnya, melalui upaya kolaborasi antara Indonesia dan UNIDO untuk menjalankan beberapa visi dan strategi baru tentang industri 4.0 dalam membangun pertumbuhan ekonomi.

“Kami juga mendukung negara-negara lain untuk connect to industry 4.0. Ini forum yang penting untuk mengambil peluang dari industri 4.0. Selain itu, kami memberikan apresiasi ke Pemerintah Indonesia karena telah menjadi tuan rumah dalam event ini,” ungkapnya.

Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir menyampaikan UNIDO merupakan organisasi PBB yang turut membantu negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas sektor industri. Saat ini, katanya, UNIDO perlu terlibat dalam peningkatan kapasitas yang berbasis industri 4.0.

Fachir menambahkan program kerja sama antara Indonesia dengan UNIDO juga bisa diikuti dan dinikmati oleh negara berkembang lainnya. “Kami selalu kaitkan dengan aspek keberlanjutan dan pembangunan. Di samping itu kami juga punya capaian-capain lain, misalnya pengembangan IKM. Indonesia sudah punya empat unicorn. Ini dapat pula meningkatkan produktivitas publik,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper