Bisnis.com, JAKARTA - Hasil hitung cepat Pemilu Paruh Waktu AS menunjukkan adanya 'perpecahan' kekuasaan politik dan memicu kondisi gridlock atau kemacetan.
Berdasarkan perhitungan cepat dari The Associated Press pada Rabu (7/11/2018) pukul 16.09 WIB, Partai Demokrat berhasil mengamankan posisi di DPR sebanyak 219 kursi, sementara Partai Republik mengambil kendali mayoritas senat sebanyak 51 kursi.
Keberhasilan Demokrat mengamankan posisi di DPR memunculkan sejumlah potensi tantangan bagi Presiden AS Donald Trump. Namun demikian, kekuasaan Republik di Senat dapat memberikan peluang kemenangan Trump untuk mengonfirmasi penunjukan politisnya (political appointment) dan membatasi kekuasaan Demokrat untuk ikut campur dalam kebijakan luar negeri.
Trump juga dapat mempertahankan pengaruh signifikannya dalam pertarungan anggaran yang diperkirakan terjadi dalam beberapa pekan ke depan, seiring Gedung Putih meminda lebih banyak pendanaan untuk kebijakan prioritasnya, seperti pembangunan tembok perbatasan di selatan AS dan mengurangi anggaran belanja pemerintah di beberapa tempat.
Akan tetapi, tetap saja presiden dan anggota kongres dari Partai Republik harus menghadapi kekuatan Demokrat yang telah kembali, setelah Partai Republik menguasai kongres.
“Menurut saya, dia [Trump] tidak akan mendapat hukuman. Pertanyaan yang nyata adalah apakah Presiden tetap dengan kebijakannya, apa yang akan dilakukan presiden dan timnya dalam dua tahun ke depan?” kata Jim Manley, mantan ajudan Harry Reid, Ketua Mayoritas Senat Demokrat sebelumnya.
Tetap saja, presiden dan anggota Kongres kongres harus bergulat dengan comeback politik yang luar biasa oleh Partai Demokrat hanya dua tahun setelah Partai Republik menyapu pemilihan federal.
Sedikit berharap Trump untuk menemukan kembali dirinya atau meninggalkan pendekatan konfrontatifnya. Tetapi dia memiliki ruang untuk membuat kesepakatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel