Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Black Box yang Ditemukan Kemungkinan Besar Flight Data Recorder

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi Suryanto Tjahjono mengatakan bahwa black box berhasil ditemukan pada Kamis (1/11/2018) pagi. Suryanto menduga black box yang ditemukan adalah flight data recorder (FDR).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi Suryanto Tjahjono saat mengumumkan black box yang ditemukan./Bisnis-Muhamad Ridwan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi Suryanto Tjahjono saat mengumumkan black box yang ditemukan./Bisnis-Muhamad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA - Tim operasi pencarian dan pertolongan telah berhasil menemukan dan mengangkat kotak hitam atau blackbox ke daratan.

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi Suryanto Tjahjono mengatakan bahwa black box berhasil ditemukan pada Kamis (1/11/2018) pagi.

Suryanto menduga black box yang ditemukan adalah flight data recorder (FDR).

“Ini kemungkinan besar adalah flight data recorder, nanti sampai di lab kita akan tahu apakah ini sebenarnya FDR atau CVR, tapi kami cenderung lebih kemungkinan besar flight data recorder,” ujarnya di Jakarta International Container Terminal, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

FDR merekam seluruh data penerbangan berupa angka yang merekam seluruh penerbangan pesawat.

"FDR berisi rekaman data flight seperti kecepatan, arah, ketinggian, semua ada di data record itu, jadi sekali lagi mudah-mudahan dengan ditemukannya FDR ini kita bisa menguak misteri kenapa pesawat ini mengalami kecelakaan,” ucapnya.

Tim SAR gabungan masih terus berupaya untuk mencari badan pesawat dan cockpit data recorder (CVR) sebagai data pembanding dalam proses investigasi KNKT.

Setelah diperlihatkan kepada awak media, black box tersebut langsung dibawa menuju Laboratorium KNKT di Gambir, Jakarta untuk segera diteliti.

Suryanto menjelaskan, untuk mengunduh data dalam black box diperlukan waktu satu sampai dua pekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper