Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kata KNKT Soal Kargo Lion Air JT 610

Komite Nasional Keselamatan Transportasi memastikan di dalam pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018) tidak ada barang berkategori berbahaya atau dangerous goods.
Anggota keluarga korban pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang berada di Posko Antemortem Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (30/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Anggota keluarga korban pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang berada di Posko Antemortem Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (30/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan di dalam pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018) tidak ada barang berkategori berbahaya atau dangerous goods

Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko mengatakan hal itu berdasarkan manifes yang didapatkan oleh pihak KNKT dari pihak Lion Air. Selain itu, volume kargo yang diangkut pun telah sesuai.

"Kami sudah dapatkan datanya. Tidak ada dangerous goods. Volume kargonya saya lupa namun telah sesuai," ujarnya Selasa (30/10/2018).

Di dalam manifest, menurutnya, pihaknya sudah mendapat baik jenis barang, pengirim barang dan berat barang. Semuanya pun telah sesuai prosedur penerbangan.

Investigator Moda Penerbangan KNKT Ony Soerjo Wibowo menambahkan pihaknya mendapat data otentik dari operator dalam hal ini Lion Air menyangkut manifes kargo. 

"Bukti otentik dan bukan kopian. Kalau kopian bisa ditemper. Data itu otentik," katanya.

Sebelumnya, beredar kabar ada "permainan" kargo kiriman oleh oknum pencari keuntungan di beberapa maskapai berjadwal pada permainan berat timbangan barang. Barang secara aktual memiliki berat 100 kgs, tapi dengan sedikit permainan data masuk manifes adalah 50 kgs atau mungkin saja 10 kgs. Permainan seperti ini pastinya tidak satu bagian, tapi bisa ke beberapa bagian.

Pilot menerima manifes dari ground handling total barang kiriman misalkan 20 ton, tapi karena adanya permainan oknum aktual bisa saja 30 ton. Hal ini biasanya dirasakan pilot saat mereka take off dan posisi climbing, mereka susah handling pesawat karena overweight.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper