Menkominfo Dorong Fintech Sasar Pasar Baru

Iim Fathimah Timorria
Jumat, 26 Oktober 2018 | 18:34 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) didampingi Direktur Jendral Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail dan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ahmad M. Ramli menyampaikan paparan kinerja empat tahun Kemkominfo pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Jakarta, Kamis (25/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) didampingi Direktur Jendral Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail dan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ahmad M. Ramli menyampaikan paparan kinerja empat tahun Kemkominfo pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Jakarta, Kamis (25/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, menilai pengembang teknologi berbasis finansial (fintech) perlu menyasar pasar baru.

“Saya lihat yang menggunakan fintech adalah orang-orang atau anak-anak muda yang sudah punya rekening di bank. Harusnya fintech didorong ke pasar baru yang un-bank dengan produk baru atau produk yang sudah ada,” kata Rudiantara kepada wartawan di Jakarta pada Jumat (26/10/2018).

Oleh karena itu, sambung Rudiantara, suatu strategi diperlukan untuk mendorong perluasan pasar fintech supaya tak hanya menyasar penduduk yang punya akses perbankan.

Ketika ditanya mengenai perkembangan fintech di Indonesia, Rudiantara menyebutkan bahwa fintech Indonesia kebanyakan memberikan layanan pembiayaan (lending). Padahal layanan tersebut sudah diberikan oleh bank konvensional.

“Fintech banyak, traksinya bagus, tapi gross market value-nya belum besar. Total perputaran dana di industri itu masih Rp9 triliun. Kalau [bidang] lainnya lebih besar,” kata Rudiantara menjelaskan.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan selama periode Januari-Juli 2018 terdapat peningkatan akumulasi jumlah pinjaman. Sampai Juli 2018, jumlah agregat pinjaman yang disalurkan mencapai Rp9,2 triliun, naik tiga kali lipat dibanding agregat di bulan Januari 2018 senilai Rp3,002 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper