Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lahan Rawa Dioptimalkan untuk Produksi Padi

Kementerian Pertanian akan mengoptimalkan penggunaan lahan-lahan marjinal di luar Jawa untuk memacu produksi beras pada tahun depan.
Pekerja membersihkan gudang beras Bulog Divre Sulselbar di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/6/2016)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan gudang beras Bulog Divre Sulselbar di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/6/2016)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian akan mengoptimalkan penggunaan lahan-lahan marjinal di luar  Jawa untuk memacu produksi beras pada tahun depan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro mengatakan lahan marjinal khususnya lahan rawa yang saat ini masih belum terpakai ada 32 juta hektar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pemerintah 9 juta hektar diantaranya dapat ditanami padi. Namun dia belum mengetahui pasti berapa banyak lahan yang akan dioptimalkan pada tahun depan.

“Kami punya lembaga Balai Besar Sumberdaya Lahan yang mengurusi tentang kesesuaian lahan di lahan marjinal yaitu lahan kering dan rawa,” katanya pada Rabu (24/10).

Lahan rawa ini tersebar di 18 provinsi dan 300 kabupaten. Dari total luas tersebut, potensi untuk pengembangan pertanian seluas 21,82 juta hektare atau 64%. Kementerian Pertanian untuk pemanfaatan lahan rawa harus dengan prinsip sustainable agriculture. Program dirancang skala luas dengan mengkorporasikan koperasi petani, regenerasi petani dengan mewirausahakan 4 juta jiwa.

Salah satu pilot proyek lahan rawa di Kalimantan Selatan ditanam jagung dengan pola zig-zag dan pemupukan menghasilkan 20 ton/hektar, bawang merah 10 ton/hektar dan semangka 7 kg/buah dengan pola tumpangsari pepaya.

Selain itu Syukur juga menjelaskan koreksi data hasil produksi dan hasil tanam tidak akan mengubah cara Kementan menetapkan anggaran pada tahun depan. Kementerian Pertanian menganggarkan pada tahun ini sebesar Rp21,69 triliun.

“Kami mendukung perbaikan data dan metodologi penelitian dan itu yang kami tunggu. Alhamdulillahnya masih surplus produksi. Kami juga tidak pernah mengeluarkan data produksi pangan selama ini data tersebut berasal dari BPS,” katanya.

Kementerian pertanian, lanjutnya, hanya akan fokus pada produksi tidak lagi mengurusi perihal data. Syukur mengatakan tahun depan pihaknya akan mengoptimalkan lahan rawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper