Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buyers di Trade Expo Indonesia Didominasi Negara Nontradisional

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan sampai dengan 23 Oktober 2018 telah terdaftar 8.313 pembeli (buyers) dari 124 negara. Adapun 10 negara itu adalah Nigeria, China, Malaysia, Jepang, India, Arab Saudi, Thailand, Australia, Afghanistan dan Pakistan.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri), dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (ketiga kiri) mengunjungi salah satu stan dalam pameran Trade Expo Indonesia 2017 di BSD, Tangerang, Banten, Rabu (11/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri), dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (ketiga kiri) mengunjungi salah satu stan dalam pameran Trade Expo Indonesia 2017 di BSD, Tangerang, Banten, Rabu (11/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pembeli dari negara mitra dagang nontradisional mendominasi  dalam gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2018.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan sampai dengan 23 Oktober 2018 telah terdaftar 8.313 pembeli (buyers) dari 124 negara. Adapun 10 negara itu adalah Nigeria, China, Malaysia, Jepang, India, Arab Saudi, Thailand, Australia, Afghanistan dan Pakistan. 

"Dari 10 negara dengan jumlah pembeli terbesar ini cukup banyak negara mitra dagang nontradisional. Ini membuktikan upaya kita dalam memperluas pangsa pasar ke negara nontradisional," katanya dalam pembukaan TEI 2018, di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/10/2018).

Adapun, TEI 2018 yang digelar pada 24-28 Oktober 2018 ini dijadwalkan akan menggelar 68 penandatanganan kontrak dagang misi pembelian. Kontrak misi pembelian tersebut melibatkan Perancis, China, Belanda, Spanyol, Meksiko, Thailand, Chile, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Filipina, Brasil, Inggris, Jerman, Mesir, Nigeria, Italia, Hongkong, Taipei, UEA, Irak dan Jepang.

Sementara itu sepanjang sesi pre-event TEI 2018, yang digelar di negara-negara mitra, berhasil menghimpun total nilai kontrak dagang RI mencapai US$5,19 miliar. Capaian itu terdiri dari transaksi perdagangan US$513,97 juta dan investasi sejumlah US$4,68 miliar. 

"Hingga 22 Oktober lalu, telah ada 7.127 permintaan terhadap produk Indonesia. Harapan kami, jumlah ini terus berlipat ganda selama TEI digelar," lanjutnya.

Menurutnya, permintaan terbesar pada produk Indonesia sepanjang pre-event TEI 2018 berkisar pada makanan dan minuman, fesyen dan kecantikan, manufaktur dan jasa, serta furnitur. 

TEI 2018 digelar di lahan pameran seluas 15.456 m2 dan menampung 1.151 perusahaan nasional peserta pameran. Peserta pameran sendiri merupakan produsen, eksportir, serta pemasok produk dan jasa terbaik dari Indonesia, mulai dari produk manufaktur, pertambangan, industri strategis, hingga kerajinan.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper