Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terapkan Ground Delay Programme di Ngurah Rai, AirNav Jaga Ketepatan Waktu

Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia berhasil menjaga tingkat ketepatan waktu layanan navigasi (On Time Performance/OTP) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, di tengah meningkatnya lalu lintas penerbangan selama penyelengaraan Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018.
Bandara Ngurah Rai Bali/Bisnis.com-Ema Sukarelawanto
Bandara Ngurah Rai Bali/Bisnis.com-Ema Sukarelawanto

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia berhasil menjaga tingkat ketepatan waktu layanan navigasi (On Time Performance/OTP) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, di tengah meningkatnya lalu lintas penerbangan selama penyelengaraan Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018.

Keberhasilan ini disebabkan penerapan Ground Delay Programme. Untuk kondisi normal, OTP layanan navigasi AirNav Denpasar berada di angka 91%.

“Selama 5-11 Oktober 2018, [OTP] menjadi 88,49% atau ada selisih 2,51%. Ini dikarenakan dalam kurun waktu tersebut terjadi banyak pergerakan VIP, di mana untuk VIP kita harus menutup ruang udara 30 menit sebelum dan 15 menit sesudahnya. Jadi meskipun terjadi peningkatan pergerakan dan juga ada VIP, dampak delay terhadap penerbangan reguler sangat minim,” ujar Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto dalam keterangan resmi, Jumat (12/10/2018).

Dalam periode tersebut terdapat 1.837 penerbangan domestik dan 1.557 penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai. Dengan demikian, total penerbangan yang dilayani mencapai 3.394 pergerakan, dengan 17 di antaranya adalah pergerakan pesawat VVIP, yakni para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.

Dalam kondisi normal, lanjutnya, rata-rata ada 450 pergerakan pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai setiap harinya. Namun, selama Annual Meeting IMF-WBG 2018 berlangsung, terjadi kenaikan signifikan.

Kenaikan tertinggi terjadi pada 5 Oktober 2018 dengan 499 pergerakan. Dibanding periode yang sama pada bulan sebelumnya, terdapat penambahan hingga 213 pergerakan pesawat.

Melalui sistem Ground Delay Programme, jumlah pesawat yang bisa diakomodir dapat dikalkulasikan sesuai kapasitas ruang udara.

“Untuk lalu lintas penerbangan tetap berjalan lancar karena adanya peningkatan pergerakan pesawat. Kami menerapkan System Ground Delay Programme. Dengan sistem ini, kami melakukan reservasi ruang udara dengan memberikan waktu keberangkatan di bandara keberangkatan,” terang Novie.

Dia menambahkan kelancaran dan ketepatan waktu penerbangan pesawat dari dan menuju Bandara Ngurah Rai tak lepas dari persiapan matang dan koordinasi intens antara AirNav Indonesia dengan operator bandara, dalam hal ini PT Angkasa Pura I dan Otoritas Bandara Wilayah IV Denpasar Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper