Facebook Revisi Jumlah Akun yang Terdampak Peretasan Menjadi 29 Juta Akun

Annisa Margrit
Sabtu, 13 Oktober 2018 | 07:50 WIB
Ilustrasi Facebook./Reuters
Ilustrasi Facebook./Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Facebook Inc merevisi jumlah akun yang diretas pada akhir bulan lalu menjadi 29 juta akun, dari sebelumnya 50 juta akun.
 
Reuters melansir Sabtu (13/10/2018), para peretas mengambil detail profil para pengguna media sosial itu seperti tanggal lahir, pekerjaan, latar belakang pendidikan, agama, tipe gawai yang digunakan, laman resmi yang diikuti, data pencarian terakhir, dan check-in lokasi dari 14 juta akun.
 
Sementara itu, peretasan atas 15 juta akun lainnya terbatas di nama dan detail kontak pengguna. 
 
Di luar itu, para peretas juga bisa melihat unggahan dan daftar teman serta grup dari sekitar 400.000 pengguna.
 
Vice President Facebook Guy Rosen mengatakan FBI telah meminta pihaknya untuk membatasi deskripsi para peretas seiring dengan berjalannya penyelidikan atas kasus tersebut. Meski motif para peretas belum diketahui, tapi kemungkinan tidak menyangkut Pemilu AS pada November 2018. 
 
Dia hanya menyebutkan peretasan tersebut terjadi di spektrum pengguna yang luas dan menolak memerincinya per negara.
 
Facebook memastikan aksi peretasan itu tidak mengambil pesan personal atau data finansial pengguna serta tidak menggunakan akses ke akun pengguna untuk membuka akun pengguna terkait di situs lain. 
 
Para peretas disebut memanfaatkan kerentanan di sistem Facebook sejak Juli 2017 hingga akhir bulan lalu. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg ini telah menyelesaikan permasalahan tersebut bulan lalu dan meminta 90 juta pengguna untuk masuk kembali ke akun mereka sebagai upaya berjaga-jaga.
 
Ini merupakan skandal besar kedua yang menimpa Facebook setelah sebelumnya 87 juta data pengguna mereka digunakan tanpa izin oleh Cambridge Analytica. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper