Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Tembus Rp15.000 per Dolar AS, Begini Respons Kimia Farma

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menembus level Rp15.000 per 1 US$ belum berdampak terhadap harga produk.
Pelanggan keluar dari gerai penukaran uang asing di Jakarta./JIBI-Dwi Prasetya
Pelanggan keluar dari gerai penukaran uang asing di Jakarta./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA--PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menembus level Rp15.000 per 1 US$ belum berdampak terhadap harga produk.

Honesti Basyir, Direktur Utama Kimia Farma, mengatakan pihaknya sudah melakukan perjanjian pembelian bahan baku selama dua tahun pada 2017. Dengan demikian, stok bahan baku sudah aman dan kondisi pelemahan rupiah tidak terlalu berdampak pada biaya produksi.

"Kami stress test kalau Rp15.000 masih bisa di-manage. Kalau Rp15.500 ke atas, baru dipertimbangkan," ujarnya seusai RDP dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Dengan demikian, dia menegaskan hingga akhir tahun tidak akan ada kenaikan harga produk farmasi perseroan. Honesti menuturkan pihaknya memahami kondisi pelemahan nilai tukar ini didorong oleh banyak faktor, termasuk kondisi ekonomi global.

Oleh karena itu, industri mencoba berusaha untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan membuat pabrik bahan baku di Indonesia. Emiten dengan kode saham KAEF tersebut telah membangun pabrik bahan baku farmasi di Cikarang, Jawa Barat. Saat ini, perseroan masih menunggu izin industri dan diperkirakan mulai beroperasi pada November 2018.

Jenis bahan baku yang akan diproduksi antara lain simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin, pantoprazole, esomeprazole, rabeprazole, clopidogrel, dan sarpogrelate dengan total kapasitas produksi 30 ton per tahun.

"Pabrik bahan baku di Cikarang ini salah satu upaya kami untuk mengurangi risiko kenaikan nilai tukar ke depan," ujar Honesti.

Dalam pembangunan pabrik ini, Kimia Farma menggandeng investor asal Korea Selatan, yaitu PT Sungwun Pharmacopia Indonesia yang menjadi perwakilan Sungwun Pharmacopia Co. Ltd. Pabrik ini dibangun di Kawasan Industri Lippo Cikarang dengan luas 6 hektare dan nilai investasi sebesar Rp132 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper