Palapa Ring Seksi Tengah Jalani Uji Laik Operasi

Duwi Setiya Ariyanti
Selasa, 2 Oktober 2018 | 12:11 WIB
Pekerja melakukan proses bongkar muat kabel serat optik proyek Palapa Ring Paket Timur di Depo PT. Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Cilegon, Banten, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja melakukan proses bongkar muat kabel serat optik proyek Palapa Ring Paket Timur di Depo PT. Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Cilegon, Banten, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Proyek Palapa Ring untuk seksi tengah saat ini menjalani uji laik operasi sebelum beroperasi secara komersial. 

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Lathif mengatakan tahap konstruksi proyek telah mencapai 98%.

Selain uji laik operasi, sebelumnya telah dijalankan uji penerimaan pendahuluan (UPP) dan uji penerimaan final. 

Adapun, sisa pengerjaan fisik dilakukan bersamaan dengan pengujian teknis hingga akhirnya proyek siap beroperasi secara komersial. 

Paket ini dikerjakan PT LEN Telekomunikasi Indonesia mencakup pengerjaan 2.995 km serat optik dengan 1.706 km di laut, 1.289 di darat dan 7 Hops jaringan microwave.

Infrastruktur ini akan menyentuh 17 kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara.

Adapun proyek pembangunan jaringan kabel serat optik itu dijalankan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP).

Dari sisi pembiayaan, proyek ini menggunakan skema availability payment yakni pemerintah baru memulai pembayaran penggantian modal yang ditanamkan investor dalam proyek itu setelah proyek beroperasi.

Nantinya, pemerintah akan menggunakan dana universal service obligation (USO). Dana USO merupakan dana kontribusi perusahaan telekomunikasi dengan bobot 1,25% setiap kuartalnya.

"Progress konstruksi untuk Paring (Palapa Ring) Tengah sudah mencapai lebih dari 98% . . .Untuk Paring Tengah sudah dilakukan uji penerimaan pendahuluan (UPP) dan saat ini dalam tahap penyelesaian konstruksi serta persiapan uji penerimaan final serta uji laik operasi sebelum ditetapkan COD-nya," ujarnya. 

Pihaknya pun tengah mempertimbangkan agar uji coba bisa dimulai perbagian. Alasannya, proses konstruksi menyisakan sebagian kecil pekerjaan untuk bisa beroperasi secara penuh. 

Ketika proyek bernilai Rp1,38 triliun itu beroperasi, 17 kota dan kabupaten ini bisa merasakan jaringan internet 4G dengan kecepatan sekira 30 Mbps.

Meskipun belum beroperasi, beberapa perusahaan seperti Telkom, Telkomsel dan Moratelindo yang sudah mengajukan agar bisa mengikuti uji coba.

"Untuk uji coba Paket Tengah sedang dipertimbangkan untuk dimulai persegment yang sudah selesai konstruksi, mengingat progres menyisakan 2% lagi mencapai COD," katanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper