Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Usulkan Super Deductible Tax, Begini Penjelasannya

Kementerian Perindustrian usulkan skema super deductible tax kepada Kementerian Keuangan. Skema tersebut diusulkan untuk memacu pertumbuhan sektor manufaktur.
Aktivitas karyawan di pabrik karoseri truk di kawasan industri Bukit Indah City, Purwakarta, Jawa Barat, belum lama ini. Selain kebutuhan lapangan kerja yang semakin besar, produktivitas industri manufaktur dinilai perlu lebih digenjot guna menghindari ancaman jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap. /Bisnis-NH
Aktivitas karyawan di pabrik karoseri truk di kawasan industri Bukit Indah City, Purwakarta, Jawa Barat, belum lama ini. Selain kebutuhan lapangan kerja yang semakin besar, produktivitas industri manufaktur dinilai perlu lebih digenjot guna menghindari ancaman jebakan negara berpenghasilan menengah atau middle income trap. /Bisnis-NH

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian usulkan skema super deductible tax kepada Kementerian Keuangan. Skema tersebut diusulkan untuk memacu pertumbuhan sektor manufaktur.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai gairah pelaku industri nasional saat ini sedang baik untuk ekspansif. Skema insentif fiskal perlu diformulasikan kembali untuk menyesuaikan kondisi saat ini.

Airlangga menyampaikan, salah satu langkah menyambut kondisi saat ini dengan mengajukan skema super deductible tax kepada Kementerian Keuangan. Skema ini akan diberikan kepada industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi serta kegiatan penelitian dan pengembangan.

Dalam skema ini, industri yang melakukan pelatihan dan pendidikan vokasi akan diberi pengurangan pajak sebesar 200%. Jumlah pengurangan pajak lebih besar diberikan pada industri yang melakukan penelitian dan pengembangan, yakni 300%.

"Penerapan super deductible tax sejalan dengan inisiatif di dalam roadmap Making Indonesia 4.0. Artinya, pemberian fasilitas ini selain melengkapi insentif fiskal tax allowance dan tax holiday, akan mengakselerasi industri manufaktur nasional," jelas Airlangga dalam keterangan resmi, Minggu (39/09/2018).

Skema tersebut diusulkan untuk dapat memenuhi target pertumbuhan industri manufaktur sebesar 5% pada tahun depan. Apabila usulan tersebut disetujui, Airlangga optimistis target tersebut dapat tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper