Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Upaya Industri Plastik Menjawab Masalah Lingkungan

Konsumsi plastik per kapita Indonesia masih berada di bawah 20%, lebih kecil dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Meskipun begitu, menurut Tjokro permasalahan sampah plastik masih mengkhawatirkan.
Industri Plastik
Industri Plastik

Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan fasilitas daur ulang sampah plastik, selain bermanfaat bagi lingkungan juga dinilai dapat memicu tumbuhnya industri berbasis biodegradable plastic serta menunjang industri plastik berskala kecil.

Hal tersebut disampaikan Tjokro Gunawan, Presiden Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia (Aphindo) kepada Bisnis, Jumat (28/09/2018). Menurutnya, permasalahan pelik soal sampah plastik dapat diatasi salah satunya dengan daur ulang.

Konsumsi plastik per kapita Indonesia masih berada di bawah 20%, lebih kecil dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Meskipun begitu, menurut Tjokro permasalahan sampah plastik masih mengkhawatirkan.

"Potensi untuk menggunakan plastik itu masih besar. Tetapi supaya tidak membawa dampak lingkungan, isu ini [soal lingkungan] kan menguat dan bergerak cepat, itu bisa diatasi dengan cara tadi [pengolahan plastik]," ujar Tjokro.

Tjokro mencontohkan, daur ulang dimulai dengan memilah jenis sampah. Sampah yang masih layak dapat didaur ulang jadi bahan baku plastik, lalu sampah yang sudah tidak layak diolah secara khusus dan dijadikan material untuk aspal.

Contoh tersebut Tjokro ambil dari program Masaro (Manajemen sampah zero) yang digagas Zainal Abidin, doaen Institut Teknologi Bandung. Menurut Tjokro, cra tersebut efektif karena tidak menghilangkan nilai ekonomis sampah plastik.

Bahan baku plastik yang dihasilkan dari proses daur ulang, menurut Tjokro ke depannya dapat mensubtitusi kebutuhan industri plastik berskala kecil. Harga yang relatif lebih murah dibanding bahan baku impor menurut Tjokro akan sangat membantu.

Plastik dinilai Tjokro sebagai barang yang sangat diperlukan dalam banyak keperluan. Dampak lingkungan yang mengancam justru harus disikapi dengan cermat untuk mendorong potensi industri yang bisa terus dikembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper