Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Komponen Didorong Bersiap Menyongsong Era Kendaraan Listrik

Memproduksi berbagai komponen kendaraan listrik dapat menyumbang lebih besar penggunaan komponen dalam negeri.
Audi merilis mobil sport listrik pertamanya di Richmond, California, AS, Senin (17/9)./Reuters-Joe White
Audi merilis mobil sport listrik pertamanya di Richmond, California, AS, Senin (17/9)./Reuters-Joe White

Bisnis.com, JAKARTA – Sekitar 1.500 industri komponen yang ada di Tanah Air diarahkan untuk memproduksi berbagai komponen kendaraan listrik sehingga dapat menyumbang lebih besar untuk penggunaan komponen dalam negeri.

"Kita mendorong untuk mengedukasi industri komponen kita yang 1.500 untuk beralih memproduksi komponen fuel electric vehicles," kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Industri Kementerian Perindustrian, Andi Komara dalam diskusi Percepatan Pengembangan Kendaraan Emisi Rendah Karbon di Jakarta, Jumat (28/9/2018).

Andi mengatakan dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca, pihaknya tidak sekadar berfokus pada kendaraan dengan rendah karbon tapi juga penggunaan biodiesel dan bioethanol untuk bahan bakar nabati kendaraan.

"Kami menerapkan berbagai kebijakan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca baik kendaraan listrik maupun biofuel," tuturnya.

Dia menuturkan kendaraan diesel sejak 2016 sudah melakukan pengisian bahan bakar B20, dan penerapan B30 didorong pada 2020.

Sampai 2017 kita memproduksi hampir 1 juta unit dan mengekspor hampir 200 ribu motor listrik. "Mau tidak mau global tren kita listrik jadi kita harus mendorong industri kita untuk memproduksi kendaraan listrik dengan cara penggunaan komponen lokal ditingkatkan," ujarnya.

Peningkatan komponen lokal akan mendorong bertumbuhnya industri dalam negeri dan penyerapan tenaga kerja.

"Kita tidak mau cuma jualan kendaraan listrik di sini. Kami dorong ada produksi kendaraan listrik di Indonesia dengan komponen lokal," tuturnya.

Dia mengatakan pihaknya sedang mengkaji agar produk kendaraan listrik yang sedang dikembangkan bisa disesuaikan dengan pendapatan per kapita masyarakat yang ada saat ini. Dia mengatakan kendaraan listrik masih sangat mahal saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper