Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Lahan Industri Diproyeksi Stagnan Tahun Ini

Pengembang kawasan Industri mengharapkan penjalan kawasan industri dapat menyamai rekor penjualan 2017.
Xpander diproduksi di pabrik Mitsubishi di Greenland International Industrial Center (GIIC) Deltamas, Bekasi.  /Bisnis.com
Xpander diproduksi di pabrik Mitsubishi di Greenland International Industrial Center (GIIC) Deltamas, Bekasi. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang kawasan Industri mengharapkan penjalan kawasan industri dapat menyamai rekor penjualan 2017.

“Saat ini penjualan terbesar masih kawasan industri di sekitar Kota Delta Mas. Kami harapkan penjualan tahun ini dapat menyamai pencapaian tahun lalu sekitar 250 hektare,” kata Sanny Iskandar, Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia, di Jakarta, Senin (24/9/2018).

Dia menyebutkan, saat ini tantangan para pengembang adalah menyediakan lahan baru untuk industri di sekitar koridor yang sama. Ini untuk menampung ekses kawasan yang terbatas dari kawasan industri di Timur Jakarta itu.

“Ini tantangan bagi pengembang kawasa. Subang, Indramayu, hingga Purwakarta dapat dikembangkan menjadi kawasan industri baru,” katanya.

Sanny mengatakan tantangan terbesar penjualan lahan industry adalah stabilitas politik menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2019 mendatang. Kondisi saat ini yang telah memasuki masa kampanye membuat investor berhati-hati sebelum memasukan investasinya.

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mengumumkan pihaknya masih menerima permintaan lahan industri sebesar 100 hektar di kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC), salah satu kawasan industri milik DMAS. Perusahaan sendiri sejauh ini telah membukukan penjualan penjualan sebesar Rp561 miliar.

Tondy Suwanto, Direktur DMAS menjelaskan, permintaan berasal dari industri otomotif maupun non-otomotif. Ia menyatakan investasi yang masuk ke dalam kawasan industri didominasi oleh investor asing.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar menuturkan pihaknya mendorong hadirnya kawasan industri yang terintegrasi. Termasuk hadirnya lebih banyak kawasan Industri di luar pulau Jawa.

“Misalnya, melalui penetapan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), pengembangan kawasan peruntukan industri, pembangunan kawasan industri, dan pembangunan sentra Industri kecil dan menengah (IKM) di kabupaten atau kota,” kata Haris.

Berdasarkan catatan Kemenperin, selama periode 2015-2017, sebanyak 10 kawasan industri telah beroperasi.

Sementara itu, tahun ini sudah ada tiga kawasan industri yang beroperasi, dan tahun depan akan ada lima kawasan industri yang beroperasi. Sehingga pada periode 2015-2019 direncanakan akan ada 18 kawasan industri baru yang beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper