Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POLEMIK IMPOR BERAS: Menko Darmin Nasution Tegaskan Gudang Penuh Karena Impor

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai bahwa persoalan impor beras tidak perlu diributkan.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mendengarkan pertanyaan saat konferensi pers penyesuaian tarif PPh impor di Jakarta, Rabu (5/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mendengarkan pertanyaan saat konferensi pers penyesuaian tarif PPh impor di Jakarta, Rabu (5/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai bahwa persoalan impor beras tidak perlu diributkan.

"Saya sebenarnya agak heran juga bahwa yang diributkan impor, tapi dihubungkan dengan gudang yang penuh. Itu penuh karena impor. Kalau enggak ada beras impornya, itu isinya hanya sekitar 800.000 ton beras saja," ujarnya, Rabu (19/9/2018).

Sehingga, kata Darmin, tidak perlu ada kegaduhan terkait impor beras tersebut. "Gudang penuh karena impornya jalan, kalau tidak ada impor waktu itu, repot kita," ujarnya.

Jadi, lanjut dia, keputusan impor sudah diambil dengan pertimbangan sangat matang, walaupun kementerian terkait produksi selama 3 bulan produksinya bisa 13,7 juta ton. "Ya kalau segitu, ya beli dong. kita minta hanya 2.2 juta saja, tapi" ujarnya.

Darmin menerangkan bahwa saat ini total impor beras seluruhnya sudah 1,4 juta ton, sehingga masih ada sisa sekitar 600.000 ton. Namun, menurutnya, dari angka 600.000 ton tersebut tidak akan terealisasi semuanya dan hanya akan terealisasi sekitar 400.000 saja.

"Nah dari 600.000 ton itu tidak jadi segitu dan hanya 400.000 saja. karena ada impor dari India yang tidak datang. Jadi tadinya paling lambat Juli itu harus sudah 1,8 juta. Tapi sampai minggu ketiga Agustus masih belum masuk 400.000 ton beras itu. Nah itu dia situasinya. Jadi sebenarnya sangat matang dipikirkan sehingga tidak perlu ramai sebenarnya," ujarnya.

Darmin bahkan menilai sisa impor 400.000 ton beras itu sebagian sudah mulai masuk. "Jadi sisa yang 400.000 ton itu tetap masuk, sebenarnya sebagian pasti sudah masuk. karena yang saya tahu waktu minggu kedua Agustus rapat, itu sudah mulai masuk dan ada yang dijalan. Sekarang terahir saya belum tahu karena belum rapat lagi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper