Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Masih dalam Tekanan, Kebijakan Pemerintah Jadi Krusial

Rupiah pekan depan diprediksi masih menghadapi tekanan terutama dari eksternal. Faktor komitmen pemerintah menjadi sentimen positif jangka pendek.
Ilustrasi mata uang rupiah./Reuters-Thomas White
Ilustrasi mata uang rupiah./Reuters-Thomas White

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah pekan depan diprediksi masih menghadapi tekanan terutama dari eksternal. Faktor komitmen pemerintah menjadi sentimen positif jangka pendek.

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal mengungkap rupiah masih dalam tekanan. "Tekanan masih ada, masih ada The Fed dan perang dagang," ungkapnya kepada Bisnis pada Sabtu (8/9/2018).

Pada akhir bulan ini, dapat dipastikan The Fed kembali menaikkan suku bunganya dan hal tersebut sudah pasti berdampak terhadap nilai tukar emerging market.

Sementara, eskalasi perang dagang kembali memasuki babak baru di mana Presiden AS Donald Trump sudah menyiapkan tarif baru senilai US$200 miliar dan mengancam menambahkan tarif US$267 miliar.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengatakan komitmen pemerintah dalam memperbaiki defisit transaksi berjalan diapresiasi dengan baik oleh pasar. Selain itu, data terbaru menjadi penawar ketegangan investor.

"Data indeks keyakinan konsumen turun moderat dan data cadangan devisa masih berada di atas US$115 miliar seakan menjadi penawar ketegangan investor pada nilai tukar rupiah. Prospek pemerintah terhadap intervensi rupiah masih mempunyai nafas," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper