Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, Sejumlah Proyek Listrik Ditunda

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penundaan sejumlah proyek listrik di Pulau Jawa untuk mengatasi pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan./JIBI
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penundaan sejumlah proyek listrik di Pulau Jawa untuk mengatasi pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

"Kita 'reschedule' (jadwal ulang) beberapa proyek listrik. Supaya tidak salah mengerti ya, di Jawa, (pasokan listrik) sudah cukup sekarang ini. Jadi, mungkin (ditunda) enam bulan atau satu tahun, kita mau menenangkan dulu masalah 'currency' (mata uang) ini," kata Luhut  seusai Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) Forum Negara Kepulauan dan Pulau (AIS) di Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Pemerintah memutuskan untuk menjadwalkan ulang sejumlah proyek infrastruktur kelistrikan sebagai upaya mengendalikan impor komponen yang menyebabkan defisit transaksi perdagangan, sehingga nilai tukar rupiah terus melemah.

Perusahaan pembangkit listrik disinyalir tidak menaati kewajiban pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), sehingga impor komponen melambung.

Meski, tidak menyebutkan secara gamblang proyek mana saja yang ditunda, Luhut mengatakan penundaan terhadap proyek-proyek kelistrikan yang belum mencapai penyelesaian pembiayaan (financial close).

"Jadi yang sudah 'financial close', akan terus (berjalan)," tuturnya.

Proyek kelistrikan yang belum "financial close" mencapai sekitar 15.200 MW. Proyek-proyek tersebut awalnya ditargetkan mulai 2019, namun akan ditunda pada 2021-2026.

Meski ditunda, pemerintah memastikan target rasio elektrifikasi hingga 99 persen pada 2019 akan tetap tercapai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper