Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aplikasi VMS Mampu Lacak Lokasi Kapal Nelayan

Penggunaan teknologi komunikasi solusi sistem pemantauan kapal perikanan (VesselMonitoring Solution / VMS) dapat melindungi keselamatan nelayan saat melaut karena posisi nelayan di tengah laut dapat diketahui dengan pasti.
Vice President Sales Area Jawa Bali Telkomsel Ericson Sibagariang (kiri) melihat pengoperasian VMS (Vessel Monitoring Solution) di Pantai Sendang Biru, Malang, Senin (27/8/2018)./ Bisnis-Choirul Anam
Vice President Sales Area Jawa Bali Telkomsel Ericson Sibagariang (kiri) melihat pengoperasian VMS (Vessel Monitoring Solution) di Pantai Sendang Biru, Malang, Senin (27/8/2018)./ Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG—Penggunaan teknologi komunikasi solusi sistem pemantauan kapal perikanan (VesselMonitoring Solution / VMS) dapat melindungi keselamatan nelayan saat melaut karena posisi nelayan di tengah laut dapat diketahui dengan pasti.

Endang Retnowati, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, mengatakan nelayan dalam melaut sebenarnya telah dilindungi dengan asuransi jiwa yang preminya dibayar oleh pemerintah.

“Dengan VMS  keselamatan fisik nelayan juga lebih terlindungi karena posisi mereka di tengah laut bisa diketahui lewat penggunaan alat tersebut,” katanya di Malang, Kamis (30/8/2018).

Dengan penggunaan alat tersebut, mereka juga cepat tertolong oleh teman-temannya yang terdekat karena sesame nelayan pengguna VMS bisa saling berkomunikasi.

“Karena itulah, kami mendukung kapal nelayan di Pantai Sendang Biru dipasang VMS,” katanya.  

Sementara itu, Telkomsel menggandeng PT Sisfo untuk memberikan layanan teknologi komunikasi solusi sistem pemantauan kapal perikanan (VesselMonitoring Solution / VMS) sehingga memberikan kemudahan dan keamanan bagi nelayan yang melaut.

Vice President Sales Area Jawa Bali Telkomsel Ericson Sibagariang berterima kasih atas kepercayaan pemerintah daerah beserta kelompok nelayan di Sendang Biru dan Sinjai yang telah memilih layanan Telkomsel sebagai solusi aktivitas penangkapan ikan bagi para nelayan lokal.

“Kami harap solusi ini dapat mendukung menyinkronkan kebutuhan nelayan lokal dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia,” katanya di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman antara Telkomsel, PT Sisfo, dan nelayan  di Aula UPT DKP Provinsi Jawa Timur di Sendang Biru, Malang, Senin (27/8/2018).

VMS merupakan solusi sistem pemantauan ikan dari Sisfo Indonesia dengan teknologi hybrid yang didukung infrastruktur GSM dari Telkomsel MyBusiness.

Infrastruktur GSM yang digunakan pada VMS tidak hanya akan membantu pemerintah dalam memantau aktivitas penangkapan ikan nelayan, tapi juga akan membantu  meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan.

Dengan dukungan infrastruktur jaringan GSM, teknologi hybrid pada VMS akan lebih banyak membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas penangkapan ikan yang lebih baik, serta membantu komunikasi dari kapal.

Sementara itu  bagi pemerintah, VMS merupakan bagian dari usaha dalam memerangi illegal, unreported dan unregulatedfishing.

Selain itu, VMS juga akan membantu fishingcoordinator / pemilik kapal meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi kapal, serta untuk memperkirakan hasil tangkapan ikan.

Selain teknologi konektivitas hybrid, solusi VMS juga memiliki banyak fitur seperti  tracking untuk memonitor posisi dan pergerakan kapal, log book yang memungkinkan nelayan melaporkan posisi penangkapan dan hasil ikan sehingga hasil tangkapan diterima oleh pasar dengan harga yang layak.

Sementara itu fitur Fish Forecast untuk membantu nelayan mengidentifikasi keberadaan ikan di laut, distress solution/panic Button yang dapat digunakan nelayan untuk menginformasikan keadaan darurat di kapal untuk mendapatkan bantuan.

Selain itu ada juga fitur weather information untuk memberikan informasi perkiraan cuaca dari pihak otoritas seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, messaging service yang merupakan sistem pengiriman pesan untuk memungkinkan nelayan berkomunikasi dengan petugas pelabuhan yang berwenang di darat, serta geofencing yang memanfaatkan GPS atau radio frequency identification untuk membantu nelayan mendapatkan informasi ketika memasuki daerah terlarang untuk menangkap ikan / marine protection area.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper