Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jonan: Sektor Energi Adalah Modal Pembangunan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan mineral sebagai modal pembangunan yang bukan sebatas komoditas.
Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wamen ESDM Arcandra Tahar didampingi istri melayani permintaan foto dari pegawai di lingkup Kementerian ESDM, Jumat (17/8)./JIBI-David Issetiabudi
Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wamen ESDM Arcandra Tahar didampingi istri melayani permintaan foto dari pegawai di lingkup Kementerian ESDM, Jumat (17/8)./JIBI-David Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan mineral sebagai modal pembangunan yang bukan sebatas komoditas.

Hal itu disampaikan Menteri ESDM Ignasius Jonan, dalam upacara memperingati kemerdekaan RI ke-73. Menurutnya, dengan paradigma tersebut, maka keperluan dalam negeri diutamakan daripada ekspor.

Semangat mengutamakan kepentingan nasional, pun tercermin dari UU No.4 tahun 2009 tentang Minerba, dengan mengamanatkan penghiliran industri.
Lantas Jonan pun memaparkan lima capaian yang patut disyukuri dalam mengisi kemerdekaan nasional. 

Pertama, soal beralihnya operasional Blok Rokan ke tangan PT Pertamina pada 2021 mendatang. Blok legendaris yang selama ini dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia ini, mampu menghasilkan minyak sebesar 200.000 barel per hari.

"Saya berharap rekan di SKK Migas, Ditjen Migas, dan disupervisi oleh Wamen, bisa mendorong Pertamina jauh lebih baik daripada Chevron," katanya, Jumat (17/8/2018).

Kedua, beralihnya operator Blok Mahakam ke Pertamina, pada tahun ini. Sebelumnya, blok ini dikelola oleh PT Total EP. Jonan pun meminta agar produksinya tetap terjaga, dan tidak menurun. 

Menurutnya, menjadi hal yang sia-sia jika pengelolanya dikembalikan ke badan usaha dalam negeri, tetapi produksinya menurun.

"Kalau sial produktivitas, kalau sudah diserahkan ke anak bangsa sendiri, apakah produktivitasnya boleh menurun? Tidak, harus lebih baik," katanya.

Ketiga, soal BBM satu harga. Menurutnya, saat ini sudah ada 71 titik di kabupaten/kota. Berdasarkan peta jalan BBM satu harga, pemerintah menargetkan sebanyak 73 titik yang beroperasi selama 2018, sementara tahun depan sebanyak 30 titik. 

Realisasi BBM satu harga pada 2017 tercatat 57 titik lokasi yang telah beroperasi. "Pada 2019, targetnya menjadi 160 penyalur," tambahnya.

Keempat, mengenai rasio elektrifikasi. Capaian rasio elektrifikasi sampai April 2018 mencapai 97,13% secara nasional, dengan komposisi PLN 94,65%, non PLN 2,36%, dan LTSHE 0,12%. 

Jonan mengatakan rasio elektrifikasi pada tahun depan diharapkan mencapai 99,9% secara nasional. "Kalau sekarang berarti kan ada 2,87% saudara kita yang tidak menikmati listrik. Kalau dihitung ya kira-kira 6 juta orang," ujarnya.

Kelima, mengenai perundingan Freeport. Jonan mengistilahkan head of agreement yang ditandatangani pada bulan lalu merupakan bentuk pertunangan menuju pelaminan. "Semoga September nanti selesai," katanya.

Menurutnya, banyak yang harus dilakukan dengan Freeport, seperti meminta blue print engineering pertambangan bawah tanahnya. Dia pun mengeluhkan kenapa peta acuan tersebut tidak diminta sejak dahulu.

Sebelum menutup pidatonya, Jonan juga menekankan pentingnya kemudahan perizinan wajib ditingkatkan. Memang, sudah banyak regulasi yang dipangkas Jonan cs yang totalmya mencapai 186 regulasi selama 2018.

"Saya masih mendengar, bahwa arahan pimpinan yang turun sampai eselon 3 tidak jalan. Pilihannya dua, pimpinannya ditukar atau dibawahnya ditukar," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper