Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Masih Perlu Lewati Beberapa Persyaratan

PT Jakarta Propertindo, yang memperoleh penugasan untuk membangun Light Rail Transit (LRT), mengungkapkan untuk dapat beroperasi secara penuh, kereta listrik ringan itu masih perlu melewati banyak persyaratan.
Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (1/8/2018)./JIBI-Arif Budisusilo
Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (1/8/2018)./JIBI-Arif Budisusilo

Bisnis.com, JAKARTA-  PT Jakarta Propertindo, yang memperoleh penugasan untuk membangun Light Rail Transit (LRT), mengungkapkan  untuk dapat beroperasi secara penuh,  kereta listrik ringan itu masih perlu melewati banyak persyaratan.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryanto menjelaskan, misalnya saja, untuk uji statis dan dinamis, dibutuhkan uji coba 1.000  - 2.000 jam.

"Kami ingin menerapkan benar-benar uji coba 2.000 jam," katanya Jumat (10/8/2018).

Uji coba selama 2.000 jam ini, sekaligus sebagai persyaratan yang harus dipenuhi dari Kementerian Perhubungan untuk mengeluarkan izin-izin lain yang diperlukan, terutama izin mengenai usaha prasarana perkeretaapian.

Izin mengenai usaha prasarana, jelasnya, dipengaruhi oleh dua isu, yaitu bentuk kerja sama dan besaran tarif LRT.

Untuk masalah tarif,  Dwi mengatakan, masih menunggu keputusan dari Pemprov DKI Jakarta. Hal itu berhubungan dengan besaran subsidi yang akan diberikan, baik oleh Pemprov maupun Pemerintah Pusat.

Namun perusahaan telah mengajukan besaran tarif keekonomian yakni Rp15.800

Untuk uji coba secara terbatas, pihak perusahaan memastikan, persiapan secara operasional sudah mecapai 91%. Rencananya, LRT jurusan Velodrome-Kelapa Gading akan diuji coba secara terbatas pada 15 Agustus mendatang.

Rencanannya, penumpang uji coba terbatas ini, juga terbatas. Penumpang yang bisa ikut dalam uji coba ini berdasarkan undangan. Seperti anak sekolah, Aparatur Sipil Negara (ASN), camat, lurah, atau Pemprov DKI Jakarta.

Adapun, baik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno, dikatakan Dwi, menekankan pada aspek keselamatan. "Kalau memang semua belum (siap), jangan dipaksakan (beroperasi)," ujar Dwi mengulang pesan Anies dan Sandiaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper