Bisnis.com, JAKARTA - Kepercayaan Pemerintah terhadap Pertamina untuk mengelola Blok Rokan sejak 2021 dinilai sesuai dengan amanah konstitusi.
Bahkan, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara, tidak hanya konstitusi tetapi juga Putusan Mahkamah Konstitusi (MK), serta UU Energi.
Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara.
Putusan MK Nomor.36/PUU-X/2012 tentang Lima Aspek Penguasaan Negara, menyebut bahwa pengelolaan wilayah kerja (WK) migas harus berada di tangan pemerintah melalui BUMN . Adapun, Pasal 4 undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi menyatakan, guna mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan energi nasional, maka sumber daya energi fosil, panas bumi, hidro skala besar, dan sumber energi nuklir dikuasai negara dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Marwan memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah mempercayakan Pertamina untuk mengelola Blok Rokan. Pemerintah juga sudah mendengarkan suara para stake holder dan masyarakat penyampai petisi.
"Pemerintah mendengar suara stakeholder. Sekarang kita tinggal menunggu Pemerintah untuk melakukan langkah formal, yaitu melalui surat resmi kepada Pertamina,” kata Marwan.
Menurut Marwan, sebagai blok migas terbesar di Tanah Air, Blok Rokan memang memiliki peran sangat penting. Dengan mempercayakan pengelolaan sepenuhnya kepada bangsa sendiri, maka bisa mendukung ketahanan energi nasional.
"Dominasi BUMN atau national oil company (NOC) untuk menguasai blok-blok domestik dan global, seperti Blok Rokan, adalah lumrah guna menjamin ketahanan energi nasional. Tren ini terjadi di seluruh dunia,” tegasnya.
Selain itu, dengan menjadikan mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina, juga akan meningkatkan kepercayaan mitra luar negeri kepada BUMN tersebut. Jika mitra luar negeri percaya, tentu peluang untuk mencari sumber-sumber minyak baru di luar negeri juga semakin besar dan akan menjadikan Pertamina sebagai national oil company yang bonafid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
