Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri 4.0: SDM Indonesia Sudah Cukup Mumpuni

 Indonesia dinilai memiliki kompetensi sumber daya manusia yang mumpuni untuk dapat bersaing dengan negara lain dalam persaingan industri 4.0.
Pekerja konstruksi saat peresmian Pembukaan Percepatan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Pekerja konstruksi saat peresmian Pembukaan Percepatan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dinilai memiliki kompetensi sumber daya manusia yang mumpuni untuk dapat bersaing dengan negara lain dalam persaingan industri 4.0.
 
President Director and Chief Executive Officer Mercer Indonesia Bill Johnston mengatakan kompetensi yang dimiliki oleh SDM Indonesia ini sudah cukup baik untuk bisa bersaing dengan tenaga kerja lain dalam rangka industri 4.0
 
"Indonesia cukup baik. Kami pun di Mercer melakukan berbagai macam terutama di bidang teknologi untuk meningkatkan kapasitas SDM," ujarnya, Selasa (31/7/2018).
 
Selain itu, SDM di Indonesia mempunyai kemauan ntuk terus bersaing dan berinovasi menjadi bekal tersendiri dalam menghadapi era industri saat ini.
 
Mercer Indonesia, lanjutnya, selalu mengupgrade kemampuan dan keterampilan baik hard maupun soft skill para tenaga kerja di Indonesia.
 
"Kami lakukan training untuk mengupgrade kemampuan mereka. Kalau pekerja ini selalu diasah jadi makin kompetitif dan bersaing dengan global," katanya.
 
Dalam era saat ini, teknologi memiliki peran penting dalam menghadapi era industri 4.0. Teknologi berfungsi untuk efisiensi pekerjaan sehingga dapat meringkas waktu dan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan.
 
"Saat ini orang semakin fleksibel dalam bekerja, dalam memaksimalkan penggunaan teknologi. Skill berteknologi dan menciptakan teknologi ini sangat diperlukan. SDM Indonesia punya itu (kreativitas teknologi)," ucap Bill.
 
Pengamat Ketenagakerjaan Payaman Simanjuntak menuturkan dalam menghadapi era industri  4.0 para pekerja perlu menyesuaikan kompetensi mereka dengan tuntutan jabatan yang tersedia di era ini.
 
"Struktur jabatan akan berubah di era 4.0. Banyak jabatan sekarang yang tidak diperlukan lagi karena memakai teknologi atau bisa digantikan dengan yang lain," tuturnya.
 
Menurutnya, struktur jabatan ini membutuhkan kompetensi baru yang dibutuhkan untuk bisa bersaing di industri 4.0. Kompetensi baru ini seperti melek dalam penggunaan teknologi.
 
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri menuturkan tantangan terbesar Indonesia dalam memasuki era Industri 4.0 yakni SDM dengan skills yang baik.
 
"Tidak cukup sumber daya manusianya saja tapi juga mereka harus dilengkapi dengan skills yang baik," katanya. 
 
Ke depan, industri di Indonesia akan berkembang dan akan mempengaruhi karakter pekerjaan yang semakin membutuhkan skills. "Ini harus kita genjot dengan pendidikan vokasi," ujarnya.
 
Untuk kalangan anak muda, sambung Hanif, tantangan terbesar saat ini yakni persaingan pasar dan teknologi baru di era revolusi industri 4.0.
 
Dia berharap generasi muda ini dapat memacu kreativitasnya dan terus berinovasi demi menciptakan pasar dan teknologi baru.
 
Dia mencontohkan aplikasi ojek online (Ojol) yang merupakan teknologi yang sangat disrupsi dimana melalui penggunaan teknologi tepat guna dibalut kreativitas dan inovasi.
 
"Dengan teknologi Ojol ini permasalahan di masyarakat pun dapat diselesaikan," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper