Sidoarjo - Pagi ini, Senin (30/7) Balai Desa Segoro Tambak dan Banjar Kemuning nampak beda dari hari biasa. Beberapa personil Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) Bandara Juanda dan alat-alat pemadam api ringan beserta drum terlihat di lokasi tersebut. Bukan karena sedang terjadi bencana kebakaran, pagi itu Tim ARFF sedang "Mlipir Kampung" untuk mengedukasi masyarakat di Desa Segoro Tambak dan Banjar Kemuning terkait bahaya api dan bagaimana cara mengatasinya.
Kegiatan "Mlipir Kampung" termasuk program terobosan di tahun 2018, sesuai instruksi General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Juanda menindaklanjuti Edaran Direktur Utama Nomor : ED. 10/PG.01/2018 tentang Kesiapan Sistem Proteksi Kebakaran Gedung di Lingkungan PT. Angkasa Pura I (Persero), yang meliputi peningkatan dan pelaksanaan program pencegahan kebakaran di lingkungan kerja PT. Angkasa Pura I (Persero) secara berkala dan berkelanjutan.
Isimaruni, Airport Fire Fighting Section Head menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting dilakukan karena terkait dengan aspek keselamatan penerbangan. "Dalam 2 bulan terakhir, tercatat 9 kali laporan adanya asap yang mengganggu penerbang dalam proses landing, dan juga kita ketahui bahwa musim kemarau masih akan berlangsung hingga bulan Oktober nanti. Sehingga resikonya ada, oleh karena itu manajemen Bandara Juanda bermaksud mengedukasi masyarakat di sekitar bandara tentang bahaya kebakaran dan dampak yang ditimbulkannya karena jika bersama kita akan lebih kuat untuk mewujudkan keselamatan penerbangan," ungkapnya.
Warga nampak antusias mengikuti kegiatan tersebut karena selain pembekalan melalui materi, warga juga berkesempatan mempraktikkan proses pemadaman api baik menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) maupun alat lain seperti kain basah. Karkesra Isman Effendi menyambut baik kegiatan ini, "Melalui simulasi semacam ini warga akan lebih peduli terhadap lingkungannya, terlebih saat ini memasuki musim kemarau sehingga gesekan sedikit di ilalang kering atau jerami kering sudah bisa menjadi pemicu kebakaran. Setidaknya dengan bekal pengetahuan yang diberikan warga dapat mengantisipasi jika hal tersebut terjadi," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut tim ARFF menyampaikan upaya atau usaha yang dilakukan sebelum terjadi bencana kebakaran adalah antara lain pencegahan dan perlindungan.
Pencegahan meliputi :
1. Melengkapi perangkat lunak SOP seperti Pedoman pencegahan dan penggulangan kebakaran;
2. Melengkapi peralatan keras berupa peralatan pencegah dan pemadam kebakaran;
3. Melakukan pelatihan pengendalian kebakaran bagi aparat desa serta masyarakat sekitar.
Perlindungan meliputi :
1. Tidak melakukan pembakaran lahan setelah panen;
2. Melakukan kerjasama atau perjanjian dengan unit pemadam kebakaran terdekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel