Isentia Merilis Platform Intelijen Media Terbaru

MediaDigital
Senin, 30 Juli 2018 | 06:00 WIB
Bagikan

Perusahaan media monitoring, Isentia, meluncurkan versi terbaru dari Mediaportal, platform intelijen media berbasis cloud, pada hari Senin, 30 Juli 2018 di pasar Indonesia.

“Mediaportal Recharge lahir melalui komitmen Isentia untuk mempermudah klien dengan menampilkan fitur yang lebih praktis, cepat, dan fleksibel untuk berbagai jenis gadget,” kata David Liu, Chief Executive Isentia Asia.

Platform berdesain minimalis ini juga dirancang utuk mengikuti kemajuan tren media terkini.

Setiap hari, Mediaportal menangkap dan menyortir pemberitaan dari ribuan media cetak, ratusan channel televisi dan saluran radio, hingga jutaan artikel dan postingan di media online dan juga media sosial. Item-item ini kemudian diolah melalui sistem dan disajikan ringkas melalui mobile app.

Isentia Merilis Platform Intelijen Media Terbaru

“Mediaportal Recharge juga mampu merangkuminsight yang relevan secara cepat, sehingga dapat membantu organisasi dan perusahaan berbagai industri untuk mengikuti tren dan berita terbaru, baik yang langsung bersangkutan dengan brand tersebut mau pun kompetitor,” kata Michael Ignetius, Commercial Director dari Isentia Indonesia.

Michael menambahkan bahwa dengan peningkatan teknologi back-end, informasi dan insight yang disampaikan Mediaportal Recharge memiliki value lebih untuk membantu klien dalam membuat keputusan bisnis, serta mempermudah interaksi dengan para stakeholder.

Dalam format baru ini, Isentia juga memutuskan untuk tidak lagi menggunakan sistem pengukuran PR Value. Sebab, industri komunikasi massa seluruh dunia telah mengumumkan penggunaan ASR (Advertising Space Rate) sebagai tolak ukur yang paling akurat untuk komunikasi dan PR (public relation).

“Untuk memberikan pelayanan optimal berstandar internasional bagi klien kami serta mendukung kemajuan industri, Isentia telah menandatangani perjanjian global dengan AMEC (International Association for Measurement and Evaluation of Communication), bersama dengan negara-negara dan berbagai perusahaan global lainnya, untuk menggunakan ASR sebagai standar ukur dan metodologi paling akurat untuk mengukur komunikasi,” jelas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : MediaDigital
Editor : MediaDigital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper